HEADLINEKALTIM.CO – Berdoa untuk mendapatkan jodoh, khususnya mendoakan seseorang agar menjadi jodoh kita, menjadi salah satu hal yang kerap dipertanyakan oleh banyak orang. Dalam konteks ajaran Islam, jodoh memang sudah diatur oleh Allah SWT. Namun, harapan besar yang disematkan dalam doa tetap menjadi jalan ikhtiar bagi umat manusia yang ingin memperoleh pasangan hidup yang terbaik.
Dalam Islam, doa tidak hanya sekadar permintaan biasa, melainkan momentum untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Dengan doa, seseorang bisa mengungkapkan harapan dan keinginan terdalam, termasuk urusan jodoh. Tetapi, apakah benar diperbolehkan untuk mendoakan seseorang agar menjadi jodoh kita? Bagaimana etika dan adab dalam mendoakan hal ini?
Jodoh adalah salah satu misteri terbesar dalam kehidupan manusia. Keyakinan bahwa segala sesuatu, termasuk jodoh, sudah diatur oleh Allah SWT merupakan pondasi dalam ajaran Islam. Namun, manusia tetap dianjurkan untuk berusaha, salah satunya dengan berdoa.
Dilansir Detik.com seperti yang dijelaskan oleh Habib Husein Ja’far Al-Hadar dalam bukunya Seni Merayu Tuhan, berdoa untuk jodoh, termasuk secara spesifik menyebutkan nama seseorang, bukanlah hal yang dilarang. “Memanjatkan doa secara spesifik tentu boleh-boleh saja. Tapi, jangan sampai mendikte,” jelasnya. Habib Ja’far menekankan bahwa dalam doa, kita harus berserah diri tanpa memaksakan kehendak.
“Kalau bukan dia, tolong atur agar dia jodoh saya. Karena saya tak mau kalau selain dia,” adalah contoh doa yang tidak dianjurkan karena terkesan memaksa kehendak kita kepada Allah SWT. Sebaliknya, yang terbaik adalah menyertakan doa dengan penuh ketulusan dan pasrah, menyerahkan keputusan kepada Allah yang Maha Mengetahui.
Doa adalah sarana komunikasi antara hamba dan Tuhannya. Bukan hanya soal mengucapkan kata-kata, doa juga memiliki etika yang mesti dijunjung tinggi. Menurut Habib Ja’far, doa adalah seni yang memerlukan kelembutan hati, kepasrahan, dan pengakuan bahwa Allah SWT lebih tahu apa yang terbaik bagi kita.
Berikut beberapa poin penting dalam berdoa, terutama dalam konteks meminta jodoh:
Setelah memahami etika dalam berdoa, ada beberapa doa khusus yang bisa dibaca untuk memohon jodoh terbaik dari Allah SWT. Berikut beberapa contoh doa yang bisa dipanjatkan:
Arab latin: Rabbi hablii milladunka zaujan thayyiban wayakuuna shaahiban lii fiddiini wad dunyaa wal aakhirah. Allahummaf tahlii hikmatan wansyur ‘alayya min khazaa-inii rahmatika yaa arhamar raahimiin. Rabbi innii limaa anzalta ilayya min khairim faqiirun. Hasbunallaah wani’mal wakiil ni’mal maula wani’man nashiir. Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a’yunin, waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa
Artinya : “Ya Rabb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat. Ya Allah, bukakanlah bagiku hikmah-Mu dan limpahkanlah padaku keberkahan-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Wahai Tuhan, sungguh aku sangat fakir atas pemberian anugerah-Mu. Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.”
“Ya Rabb, berikanlah kepadaku istri yang terbaik dari sisi-Mu, istri yang aku lamar dan nikahi, serta menjadi sahabatku dalam urusan agama, dunia, dan akhirat.”
Doa-doa ini mencerminkan permohonan yang penuh harap, tanpa ada unsur pemaksaan kepada Allah. Pada akhirnya, jodoh yang diberikan Allah adalah yang terbaik, meski mungkin tidak selalu sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Selain berdoa, usaha atau ikhtiar juga menjadi bagian penting dalam mendapatkan jodoh. Islam tidak hanya mengajarkan umatnya untuk pasrah sepenuhnya tanpa usaha. Ada banyak cara yang bisa dilakukan sebagai bagian dari ikhtiar mencari pasangan hidup yang baik, di antaranya:
Artikel Asli baca di Detik.com
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim