Apakah Boleh Mendoakan Seseorang agar Menjadi Jodoh Kita? Ini Penjelasan dan Hukumnya

5 minutes reading
Thursday, 3 Oct 2024 10:59 143 gleadis

HEADLINEKALTIM.CO – Berdoa untuk mendapatkan jodoh, khususnya mendoakan seseorang agar menjadi jodoh kita, menjadi salah satu hal yang kerap dipertanyakan oleh banyak orang. Dalam konteks ajaran Islam, jodoh memang sudah diatur oleh Allah SWT. Namun, harapan besar yang disematkan dalam doa tetap menjadi jalan ikhtiar bagi umat manusia yang ingin memperoleh pasangan hidup yang terbaik.

Dalam Islam, doa tidak hanya sekadar permintaan biasa, melainkan momentum untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Dengan doa, seseorang bisa mengungkapkan harapan dan keinginan terdalam, termasuk urusan jodoh. Tetapi, apakah benar diperbolehkan untuk mendoakan seseorang agar menjadi jodoh kita? Bagaimana etika dan adab dalam mendoakan hal ini?

Jodoh di Tangan Allah, Usaha Manusia Tetap Penting

Jodoh adalah salah satu misteri terbesar dalam kehidupan manusia. Keyakinan bahwa segala sesuatu, termasuk jodoh, sudah diatur oleh Allah SWT merupakan pondasi dalam ajaran Islam. Namun, manusia tetap dianjurkan untuk berusaha, salah satunya dengan berdoa.

Dilansir Detik.com seperti yang dijelaskan oleh Habib Husein Ja’far Al-Hadar dalam bukunya Seni Merayu Tuhan, berdoa untuk jodoh, termasuk secara spesifik menyebutkan nama seseorang, bukanlah hal yang dilarang. “Memanjatkan doa secara spesifik tentu boleh-boleh saja. Tapi, jangan sampai mendikte,” jelasnya. Habib Ja’far menekankan bahwa dalam doa, kita harus berserah diri tanpa memaksakan kehendak.

“Kalau bukan dia, tolong atur agar dia jodoh saya. Karena saya tak mau kalau selain dia,” adalah contoh doa yang tidak dianjurkan karena terkesan memaksa kehendak kita kepada Allah SWT. Sebaliknya, yang terbaik adalah menyertakan doa dengan penuh ketulusan dan pasrah, menyerahkan keputusan kepada Allah yang Maha Mengetahui.

Seni Merayu Tuhan: Adab dalam Berdoa

Doa adalah sarana komunikasi antara hamba dan Tuhannya. Bukan hanya soal mengucapkan kata-kata, doa juga memiliki etika yang mesti dijunjung tinggi. Menurut Habib Ja’far, doa adalah seni yang memerlukan kelembutan hati, kepasrahan, dan pengakuan bahwa Allah SWT lebih tahu apa yang terbaik bagi kita.

Berikut beberapa poin penting dalam berdoa, terutama dalam konteks meminta jodoh:

  • Tulus dan tidak memaksa: Ketulusan menjadi kunci dalam berdoa, tidak memaksakan kehendak pribadi kepada Allah SWT.
  • Adab yang benar: Berdoa harus dilakukan dengan etika yang benar, seperti dalam keadaan suci, menghadap kiblat, dan diawali dengan pujian kepada Allah serta shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
  • Menyerahkan segalanya kepada Allah: Hanya Allah yang tahu apa yang terbaik bagi kita, termasuk siapa yang akan menjadi jodoh kita. Berdoa untuk seseorang boleh dilakukan, namun tetap dalam batas kepasrahan kepada keputusan-Nya.

Doa Mendapatkan Jodoh

Setelah memahami etika dalam berdoa, ada beberapa doa khusus yang bisa dibaca untuk memohon jodoh terbaik dari Allah SWT. Berikut beberapa contoh doa yang bisa dipanjatkan:

  • Doa Meminta Jodoh Versi Pertama

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ زَوْجًا طَيِّبًا وَيَكُوْنَ صَاحِباً لِي فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. اَللَّهُمَّ افتح لى حِكْمَةً وَانْشُرْ عَلَيَّ مِنْ خَزَائِنِي بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. رَبِّ إِنِّى لما أَنزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ . حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ وَنِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.

Arab latin: Rabbi hablii milladunka zaujan thayyiban wayakuuna shaahiban lii fiddiini wad dunyaa wal aakhirah. Allahummaf tahlii hikmatan wansyur ‘alayya min khazaa-inii rahmatika yaa arhamar raahimiin. Rabbi innii limaa anzalta ilayya min khairim faqiirun. Hasbunallaah wani’mal wakiil ni’mal maula wani’man nashiir. Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a’yunin, waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa

Artinya : “Ya Rabb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat. Ya Allah, bukakanlah bagiku hikmah-Mu dan limpahkanlah padaku keberkahan-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Wahai Tuhan, sungguh aku sangat fakir atas pemberian anugerah-Mu. Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.”

  • Doa Meminta Jodoh Versi Kedua

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ زَوْجَةً طَيِّبَةً أَخْطُبُهَا وَأَنزَوْجُ بِمَا وَتَكُوْنَ صَاحِبَةً لِي فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ.

“Ya Rabb, berikanlah kepadaku istri yang terbaik dari sisi-Mu, istri yang aku lamar dan nikahi, serta menjadi sahabatku dalam urusan agama, dunia, dan akhirat.”

Doa-doa ini mencerminkan permohonan yang penuh harap, tanpa ada unsur pemaksaan kepada Allah. Pada akhirnya, jodoh yang diberikan Allah adalah yang terbaik, meski mungkin tidak selalu sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Ikhtiar dalam Mencari Jodoh

Selain berdoa, usaha atau ikhtiar juga menjadi bagian penting dalam mendapatkan jodoh. Islam tidak hanya mengajarkan umatnya untuk pasrah sepenuhnya tanpa usaha. Ada banyak cara yang bisa dilakukan sebagai bagian dari ikhtiar mencari pasangan hidup yang baik, di antaranya:

  • Perbaiki diri: Sebelum berharap mendapatkan pasangan yang baik, kita harus terlebih dahulu memperbaiki diri. Semakin baik kualitas diri, semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan pasangan yang baik pula.
  • Perbanyak ibadah sunnah: Mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah sunnah seperti shalat malam, membaca Al-Quran, dan puasa sunnah akan membuat kita lebih tenang dalam menghadapi takdir.
  • Perluas relasi: Salah satu cara mendapatkan jodoh adalah dengan memperbanyak relasi. Lingkaran pertemanan yang luas akan membuka lebih banyak peluang untuk bertemu dengan orang yang mungkin menjadi jodoh kita.
  • Minta bantuan orang terpercaya: Tidak ada salahnya meminta bantuan dari orang yang kita percayai untuk mencarikan jodoh. Orang tua, teman, atau guru spiritual bisa menjadi perantara yang membantu menemukan pasangan yang tepat.
  • Ungkapkan keinginan dengan terbuka: Dalam Islam, tidak ada larangan bagi seorang wanita untuk menyatakan keinginannya menikah dengan pria yang baik agamanya, seperti yang pernah dilakukan Khadijah kepada Rasulullah SAW.

Artikel Asli baca di Detik.com

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

LAINNYA