HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara sudah menerima proposal kesiapan sejumlah SMP negeri dan swasta yang siap melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk tahun ajaran 2021-2022.
“Sudah 25 SMP yang sudah ngajukan PTM, nanti akan kita lakukan simulasi dan pengecekan lapangan, ” jelas Kabid SMP Disdikbud Kukar, Hajerin, Rabu 21 April 2021, di ruang kerjanya.
Dari 25 SMP tersebut ada di Kecamatan Tenggarong, Loa Kulu, Loa Janan, Sebulu, Muara Kaman, Muara Badak dan Kota Bangun. Yang terbanyak ada di Tenggarong dengan 5 sekolah.
“Di Tenggarong ada SMPN 1,3 dan 8, sedangkan untuk SMP swasta ada pada SMP Islam Terpadu Al Hidayah dan Darul Falah, ” jelasnya.
Adapun guru SMP yang sudah divaksin COVID-19 baru sekitar 48 persen atau sekitar 1.172 orang dari total 2.450 guru. Vaksinasi akan terus berlanjut.
Disdikbud menekankan soal kerumunan murid yang harus dihindari. Solusi yang tepat adalah memakai pola shift.
“Polanya nanti bisa kelas 7 masuknya Senin dan Selasa, sedangkan kelas 8, masuk di hari Rabu dan Kamisnya. Kelas 9 masuk pada Jumat dan Sabtu, ” jelasnya.
Kepala SMPN 3 Tenggarong, Sariyani mengaku sudah mengajukan permohonan PTM ke Disdikbud Kukar. Ini ditopang dengan kesepakatan dan persetujuan dari komite sekolah.
“Sebanyak 70 persen orang tua setuju, jika diberlakukan PTM di SMPN 3 Tenggarong, dengan alasan anaknya sudah terlalu bosan belajar di rumah,” ucapnya.
Kesiapan lainnya, menurut Sari, kelengkapan keran air cuci tangan, alat pengecekan suhu tubuh, sampai kantin sekolah tidak buka. Bahkan, praktek olah raga ditiadakan.
Total siswa di sekolahnya mencapai 968 orang dengan 33 rombel. Idealnya, dalam satu kelas diisi 12 siswa atau maksimal 15 murid.
“Untuk orang tua yang menjemput anaknya, akan diarahkan jangan terlama berkerumun. Selain itu, hampir seluruh guru kami sudah divaksin COVID-19, ” jelasnya.
Penulis: Andri
Editor: MH Amal