31.2 C
Samarinda
Monday, October 7, 2024

TikTok Diserang Hacker, Akun Selebriti dan Merek Terkenal Terdampak

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – TikTok baru-baru ini menghadapi serangan siber yang berhasil menembus sejumlah akun selebriti dan merek terkenal di platform video mereka, termasuk milik Paris Hilton, CNN, dan Sony. Meski demikian, perusahaan milik ByteDance ini belum memberikan rincian mengenai sifat serangan atau teknik mitigasi yang digunakan, hanya menyatakan bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah untuk menghentikan serangan tersebut dan mencegahnya terjadi di masa depan.

Laporan awal dari Semafor dan Forbes menunjukkan bahwa serangan ini melibatkan malware yang disebarkan melalui pesan langsung di TikTok, yang mungkin memengaruhi akses pemilik akun terhadap profil mereka. Namun, tujuan dari para peretas masih belum jelas, karena tidak ada akun yang terkena dampak yang mulai memposting konten.

Insiden ini menyoroti kerentanan dalam sistem keamanan TikTok, terutama ketika akun CNN dibobol oleh peretas minggu lalu, menyebabkan akun tersebut harus dinonaktifkan selama beberapa hari. CNN menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan TikTok untuk menerapkan langkah-langkah tambahan guna menjaga keamanan akun mereka di masa depan, terutama menjelang pemilihan presiden AS.

Dalam menanggapi pertanyaan, TikTok menolak memberikan detail lebih lanjut tentang sifat serangan atau tindakan balasan mereka, dengan alasan agar tidak “memberi petunjuk” kepada pelaku kejahatan siber potensial. “Tim keamanan kami menyadari adanya potensi eksploitasi yang menargetkan sejumlah akun profil tinggi,” kata juru bicara perusahaan. “Kami telah mengambil langkah-langkah untuk menghentikan serangan ini dan mencegahnya terjadi di masa depan. Kami bekerja langsung dengan pemilik akun yang terkena dampak untuk memulihkan akses jika diperlukan.”

Serangan ini terjadi di tengah pertanyaan mengenai pengaruh TikTok di AS. Presiden Biden pada bulan April menandatangani undang-undang yang memaksa perusahaan induk TikTok di Tiongkok, ByteDance, untuk menjual aplikasi tersebut atau dilarang beroperasi di AS. Jika ByteDance tidak menjual, maka akan menjadi ilegal bagi toko aplikasi untuk mendistribusikan TikTok ketika undang-undang tersebut mulai berlaku.

TikTok telah menggugat pemerintah AS terkait undang-undang tersebut, yang akan memperpanjang kasus ini di pengadilan selama beberapa bulan ke depan. Sementara itu, salah satu kritikus awal TikTok, Donald Trump, yang merupakan presiden pertama yang mencoba melarang aplikasi tersebut di AS, kini menggunakan aplikasi itu untuk berkampanye.

Peristiwa ini tidak hanya menunjukkan tantangan keamanan yang dihadapi TikTok tetapi juga menyoroti ketegangan politik yang sedang berlangsung antara AS dan Tiongkok. Selain itu, insiden ini menggarisbawahi pentingnya langkah-langkah keamanan siber yang kuat di era digital, di mana platform media sosial menjadi target utama bagi peretas. Dengan terus berkembangnya ancaman ini, perusahaan teknologi seperti TikTok harus terus berinovasi dan meningkatkan sistem keamanan mereka untuk melindungi pengguna dan integritas platform mereka.

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

- Advertisement -

LIHAT JUGA

- Advertisement -

TERBARU

POPULER