HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Perusahaan jamu ternama di Indonesia, PT Bintang Toejoe dan PT Martha Tilaar, meilirik dan siap bekerja sama dengan pelaku Biofarmaka di Kukar. Hal ini dikarenakan Kukar memiliki potensi sangat besar menghasilkan tanaman obat yang setiap tahun mencapai 100 ribu kilogram.
“Bintang Toejoe dan Martha Tilaar siap menggandeng para pelaku biofarmaka di Kukar dengan pola Kemitraan,” sebut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Kartanegara, Tajuddin belum lama ini.
Tajuddin menjelaskan keanekaragaman hayati obat di Indonesia nomor dua di dunia setelah Brazil. Dan saat ini ada 30 ribu jenis tanaman obat di dunia, yang diantaranya 950 jenis tanaman memiliki fungsi biofarmaka.
“Potensi biofarmaka di Kaltim juga sangat besar, yang terbesar ada di Kukar, dengan produksi tanaman sebesar 177.471 Kg per tahun, berdasarkan data per tahun 2019,” jelasnya.
Apalagi, Badan perencanaan pembangunan nasional (Bappenas), dikatakan Tajuddin, telah menetapkan, Kukar sebagai mayor projek pengembangan biofarmaka unggul.
“Bappenas sudah mengakui, tanaman biofarmaka Kukar sangat unggul, ” tegasnya.
Karena keunggulan tersebut, Kementerian Koperasi dan UMKM RI tergiur, untuk membangun rumah produksi tanaman biofarmaka di Kukar.
“Sedangkan fasilitas pendukung lainnya, akan dibantu lintas Kementerian, ” ucapnya.
Pengembangan tanaman biofarmaka ini sejalan dengan visi dan misi Bupati dan Wabup Kukar, Edi Damansyah dan Rendi Solihin. Dan untuk masa mendatang, Kukar dapat qmemiliki kampung jamu seperti di Cikarang Jabar.
“Program Bupati dan Wabup, adalah penguatan perekonomian masyarakat berbasis pertanian, ” ujarnya. (ADV)