HEADLINE KALTIM, SAMARINDA – Sejumlah kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Samarinda, menggelar demonstrasi di Jalan Slamet Riyadi, tepat di depan Polresta Samarinda, Senin, 29 Juni 2020.
Massa aksi memenuhi trotoar jalan dengan membentangkan spanduk bertuliskan tuntutan mereka.
Demonstrasi kali ini menyuarakan penolakan aksi kekerasan aparat terhadap kader PMII Pamekasan, Jawa Timur. Kejadian di depan kantor Bupati Pamekasan pada Kamis, 25 Juni 2020 lalu.
Aksi yang dimulai pukul 15.10 WITA menjadi semacam kado istimewa dari PMII Samarinda buat perayaan HUT Bhayangkara ke-74.
Dalam orasinya Ketua Cabang PMII Samarinda Adjie menyayangkan tindakan represif aparat kepolisian kepada mahasiswa. “Aksi menyampaikan pendapat di muka umum merupakan suatu aktivitas yang legal secara konstitusional dan dilindungi oleh negara,” ujarnya.
Adapun pernyataan sikapnya, PMII se-kota Samarinda mengecam segala perilaku tindak kekerasan oleh oknum aparat kepolisian terhadap kader PMII dan aktivis mahasiswa Indonesia. Kemudian, mereka meminta penindakan tegas terhadap oknum kepolisian yang represif. Terakhir, mahasiswa menuntut dihentikan segala tindakan represivitas terhadap para aktivis dan demonstran.
Setelah berorasi, mereka menyanyikan mars PMII dan melantunkan salawat Asyghil di depan Polresta Samarinda. Demonstrasi berakhir pukul 17.15 WITA setelah perwakilan mahasiswa melakukan audiensi dengan jajaran Polresta Samarinda.
Penulis: Erick