31.6 C
Samarinda
Sunday, February 16, 2025
Headline Kaltim

Sekolah Negeri dan Favorit Lebih Digemari, Ini Kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Ely Hartati Rasyid mengungkapkan beberapa persoalan yang muncul jelang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021. Mulai dari birokrasi yang dinilai berbelit hingga pemerataan jumlah siswa di sekolah-sekolah, baik sekolah Negeri maupun swasta.

Kepada headlinekaltim.co, legislatif asal Partai PDI-P ini juga membeberkan, kendala-kendala yang muncul terkait PPDB ini terjadi karena masih diadopsinya sistem zonasi sekolah. Sehingga jalur prestasi dan lainnya dinilai masih terabaikan.

“Sistem zonasi ini banyak kelemahannya. Dengan adanya zonasi, seolah-olah yang prestasi terabaikan,” ucapnya ditemui usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Selasa 25 Mei 2021.

Dikatakan Ely Hartati Rasyid, proses PPDB tahun ajaran 2021 yang akan berlangsung mulai bulan Juni nanti, tetap berjalan. Namun pihaknya belum melakukan pembahasan lebih detail mengenai dilakukannya sekolah tatap muka.

“Iya tetap berjalan, tapi untuk tatap muka, kita tidak bahas sampai di sana,” katanya.

Ditanyakan kembali mengenai berbagai persoalan pada PPDB tahun ajaran 2021 ini, Anggota Dewan dari Dapil Kukar ini menyebut, ada 2 kota yang bermasalah untuk penempatan siswa di sekolah-sekolah. Yaitu Samarinda dan Balikpapan.

Pada 2 kota ini, antusias siswa lebih memilih untuk masuk di sekolah-sekolah negeri dan sekolah unggulan. Akibatnya, beberapa sekolah lain menjadi “sepi” peminat, bahkan banyak kursi kosong. Dia menilai, masalah ini terjadi karena tidak adanya aturan petunjuk teknis (juknis) yang jelas terkait penerimaan siswa baru.

“PPDB di Samarinda dan Balikpapan harus punya juknis yang jelas. Jadi SMA atau SMK favorit tidak kewalahan. Dan kami juga anggota DPRD dimintai tolong, kita bisa memberikan jawaban yang jelas tentang batasan yang diterima sekolah itu,” kata Ely Hartati Rasyid.

Untuk itu, dia berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim membuat tataran birokrasi yang jelas terkait masalah tersebut.  Ely Hartati Rasyid juga mengingatkan berbagai pihak, baik dari pihak sekolah dan OPD terkait untuk lebih berhati-hati, tidak bermain “api” saat proses PPDB berlangsung.

Misalnya dengan memuluskan keinginan dari oknum-oknum yang menginginkan anak atau kerabatnya bisa masuk ke sekolah negeri atau sekolah favorit dengan jalan yang tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan.

“Ada tataran birokrasi. Jadi jangan ada masalah lagi, khususnya untuk Samarinda dan Balikpapan. Yang permintaan dan penawaran ada jurang. Misalnya kursi yang tersedia berapa, dan yang lulus berapa. Itu kan harus ditampung, baik di sekolah negeri maupun swasta,” sebutnya.

“Persoalannya kan, berlomba-lomba di negeri, sekolah favorit. Itu persoalan tersendiri. Dan beberapa kan ada yang diperiksa, hanya gara-gara dianggap begitu. Padahal ini urusannya sangat ketat. Pak Kris (Disdikbud Kaltim) tadi bilang, sampai ada urusan Kejaksaan hanya karena menerima siswa,” sambung Ely Hartati Rasyid.

Kepada orangtua siswa, Ely Hartati Rasyid juga mengingatkan, bahwa sekolah negeri ataupun sekolah favorit bukanlah jaminan.

“Orang sekarang, kesannya ke sekolah favorit. Padahal belum tentu juga outputnya, tapi belanja merk yang penting. Kadang orangtua murid dan murid sendiri berkeras untuk di SMA/SMK pilihannya, namun kadang tidak memenuhi skoring tahap penerimaan, ada zonasi, ada apirmasi dan prestasi, ada jalur pindah tugas orangtua. Itu yang kami bahas tadi,” katanya.

Untuk itu, lanjut Ely Hartati Rasyid, Komisi IV DPRD Kaltim sengaja memanggil pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim untuk mendengar dan mengetahui kepastian jumlah lulusan yang akan ditampung di sekolah-sekolah.

“Kami pihak komisi ingin tahu, berapa pasti jumlah lulusan dan yang diterima. Kami diberi penjelasan juga, Diknas membuat aturan juknis juga untuk mengetahui jumlahnya yang tidak mendapatkan bangku, nanti bisa disesuaikan kuotanya,” imbuhnya. (Advetorial)

- Advertisement -
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers Sertifikat Nomor 1321/DP-Verifikasi/K/XI/2024

Populer Minggu Ini

Berau Jadi Tuan Rumah Rakor Pengembangan SDM dan Ekraf

HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Kabupaten Berau menjadi tuan rumah...

Rumah Budaya Kutai Bertekad Lestarikan Permainan Tradisional di Tengah Kepungan Gawai

HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG - Pelajar zaman sekarang lebih banyak menghabiskan...

Presiden Prabowo Tegaskan Akan Ganti Menteri yang Tidak Fokus Kerja untuk Rakyat

HEADLINEKALTIM.CO, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan komitmennya...

Raih Juara I Desain Grafis Tingkat Provinsi, Ini Sosok Fiqhi Orisa Salah Satu Pemuda Kreatif Samarinda 2024

PEMUDA jangan malas. Hal inilah yang ingin disampaikan Fiqhi...

Melihat dari Dekat Long Beliu, Kampung Ekowisata Berbasis Kerajinan Rotan

MASYARAKAT di Kampung Long Beliu, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau...

Tag Populer

Terbaru