src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js">
HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG— Jelang H-7 Pemilu 2024, Kampus Ungu Unikarta Tenggarong dipastikan bebas dari intervensi hiruk pikuk politik nasional. “Alhamdulillah, tidak ada intervensi politik di Unikarta,” tegas Rektor Uikarta Prof Dr Ince Raden, Rabu 7 Februari 2024.
Di tingkat perkumpulan atau organisasi akademisi daerah, Prof Ince juga mengakui tidak ada intimidasi atau dari pihak-pihak tertentu yang mengarahkan kepentingan politik.
Dirinya mengimbau kepada akademisi Unikarta yang mengabdi di seluruh fakultas agar bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat supaya jangan terpengaruh dengan informasi atau berita hoaks yang beredar masif jelang pemilu.
“Jangan men-share informasi sepotong-potong atau tidak utuh sehingga terbangun tafsiran yang tidak jelas,” sebut Guru Besar Fakultas Pertanian ini.
Dia menambahkan, setiap individu punya pilihan yang berbeda-beda di Pilpres 2024 sesuai dengan hati masing-masing. “Tidak ada manusia yang sempurna, semua paslon punya kelebihan dan kekurangan masing-masing,” tegasnya.
Prof Ince menyarankan agar masyarakat memilih calon pemimpin tanpa terpengaruh intimidasi dari pihak manapun, jangan tergiur memilih dengan embel-embel pemberian uang atau sesuatu. “Pemilih yang terkontaminasi bisa merusak tatanan demokrasi,” ujarnya.
Diketahui, sejumlah rektor mengaku diminta seseorang membuat video testimoni mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo. Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Gregorius Sri Nurhartanto mengaku salah satu yang diminta seseorang untuk membuat video testimoni tersebut. Namun, dia menolak.
Ia juga mengatakan, kritikannya terhadap kepemimpinan Jokowi sebagai bentuk keprihatinan dan tidak untuk memihak kepada salah satu paslon.
“Seruan kami ini adalah tidak untuk memihak salah satu paslon. Kami betul-betul menyuarakan keprihatinan kami didasarkan hati nurani (terhadap kepemimpinan Jokowi),” kata Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Gregorius Sri Nurhartanto, dilansir dari metrotvnews.com.
Tidak hanya itu, sejumlah sivitas akademika dari berbagai kampus di Semarang diduga diminta membuat dan mengirimkan video testimoni kinerja sukses Presiden Jokowi, oleh oknum aparat kepolisian via pesan singkat.
Menyikapi permintaan oknum yang tidak disebutkan nama dan identitas itu, Rektor Unika Soegijapranata dengan tegas menolak permintaan tersebut. (Andri)