HEADLINEKALTIM.CO, BONTANG – Penempatan tenaga kerja di Kota Bontang menunjukkan peningkatan yang signifikan pada tahun 2024. Berdasarkan data sementara dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Bontang, sebanyak 3.072 tenaga kerja berhasil ditempatkan, naik dari 2.422 orang pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini mencerminkan 36,15 persen dari total pencari kerja, dibandingkan dengan 28,35 persen pada tahun 2023.
Jumlah pencari kerja pada tahun 2024 tercatat sebanyak 8.497 orang, dengan total 4.358 lowongan kerja yang tersedia. Angka ini lebih baik dibandingkan 2023, di mana jumlah pencari kerja mencapai 8.544 orang dengan hanya 3.181 lowongan kerja yang tersedia.
“Data saat ini masih dalam tahap pengolahan, jadi kemungkinan masih akan ada perubahan. Data pastinya akan tersedia akhir Januari nanti,” kata Siti Mutoharoh, Staf Pengantar Kerja Disnaker Bontang, pada Rabu (15/1/2025).
Siti menjelaskan bahwa data pencari kerja yang terdaftar berasal dari masyarakat yang membuat kartu kuning (AK-1) di Disnaker. Pendataan ini berbeda dengan survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilakukan langsung kepada masyarakat.
“Pendataan kami berdasarkan data orang yang membuat kartu kuning di Disnaker,” ujarnya.
Sementara itu, data lowongan kerja yang terdaftar di Disnaker diperoleh dari laporan perusahaan. Lowongan tersebut kemudian dipublikasikan melalui media sosial dan papan pengumuman di kantor Disnaker agar dapat diakses oleh masyarakat.
Meskipun penempatan tenaga kerja meningkat, terdapat selisih lebih dari 1.000 posisi antara jumlah lowongan kerja yang terdaftar dan tenaga kerja yang berhasil ditempatkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti proses seleksi perusahaan yang masih berlangsung atau pekerja yang tidak melaporkan penempatan mereka setelah diterima bekerja.
“Gap ini terjadi karena ada proses seleksi yang belum selesai atau pelamar yang tidak melapor setelah diterima bekerja,” jelas Siti.
Disnaker juga mencatat bahwa beberapa lowongan kerja tidak dapat dipenuhi oleh tenaga kerja lokal Bontang. Hal ini disebabkan oleh ketidaksesuaian antara keterampilan pencari kerja dan kebutuhan perusahaan.
“Beberapa lowongan belum bisa dipenuhi karena tenaga kerja lokal belum memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan,” ungkap Siti.
Untuk mengatasi hal ini, Disnaker terus menggencarkan pelatihan kerja bagi masyarakat Bontang. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal agar lebih siap bersaing dalam pasar kerja.
“Pelatihan ini menjadi salah satu cara efektif untuk mengurangi angka pengangguran di Kota Bontang,” katanya.
Artikel Asli baca di rri.co.id
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim