HEADLINEKALTIM.CO, UJOH BILANG – Pembangunan Bandara Ujoh Bilang di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, resmi masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Hal ini menjadikan proyek tersebut sebagai salah satu prioritas nasional yang akan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan.
“Pembangunan Bandara Ujoh Bilang masuk dalam RPJMN untuk tahun anggaran 2025-2029. Bahkan, ini menjadi salah satu prioritas kinerja dari dua bandara di Indonesia yang harus diselesaikan dalam periode ini,” ujar Sekretaris Daerah Mahulu, Stephanus Madang, di Ujoh Bilang, Rabu (15/1/2025).
Masuknya proyek bandara ini dalam dokumen RPJMN bukanlah tanpa alasan. Sebelumnya, tim survei dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan telah melakukan kajian langsung di Tana’a Urip Kerimaan, Mahulu, pada November 2024. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa pembangunan Bandara Ujoh Bilang sangat mendesak untuk mendukung aksesibilitas dan perekonomian wilayah.
Kini, kabupaten Mahulu mendapat kabar baik bahwa pembangunan bandara tersebut resmi menjadi prioritas nasional. Keberadaan bandara akan menjadi fondasi penting bagi alokasi anggaran tahunan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, membuka jalan bagi realisasi proyek besar ini.
Menurut Stephanus Madang, kehadiran Bandara Ujoh Bilang akan berdampak signifikan terhadap perputaran roda ekonomi Mahulu. Selama ini, akses ke Mahulu hanya mengandalkan transportasi sungai yang terbatas, sementara infrastruktur jalan darat belum optimal.
“Bandara akan mempercepat akses transportasi dan mempermudah mobilitas warga serta barang. Ini akan mendongkrak kunjungan wisatawan dan meningkatkan sektor ekonomi lainnya,” ujar Stephanus.
Bandara Ujoh Bilang diproyeksikan mampu menjadi penggerak utama perekonomian Mahulu, terutama dalam sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi. Dengan akses udara yang lebih baik, Mahulu akan lebih mudah terhubung dengan wilayah lain, bahkan hingga ke pasar internasional.
Bandara Ujoh Bilang dirancang untuk memiliki landasan pacu sepanjang 2.600 meter yang akan dibangun secara bertahap. Tahap awal dimulai dengan pembangunan landasan pacu sepanjang 750 meter dengan lebar 23 meter. Proses ini akan dilakukan secara simultan, di mana pekerjaan fisik dan perizinan berjalan bersamaan.
“Kami optimis pembangunan ini bisa selesai sesuai target. Keberadaan bandara tidak hanya menjadi infrastruktur transportasi, tetapi juga menjadi simbol kemajuan daerah,” tambah Stephanus.
Alokasi anggaran dari pemerintah pusat dan provinsi dipastikan akan segera turun pada tahun ini untuk mempercepat proses pembangunan. Stephanus berharap proyek ini dapat selesai sesuai rencana, sehingga manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat Mahulu.
Artikel Asli baca di Antaranews.com
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim