HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Hari pertama penerapan instruksi Gubernur Kaltim terkait Kaltim Steril terlihat sukses di Kota Raja Tenggarong.
Tampat pusat ekonomi lebih lengang. Di Pasar Tenggarong, hanya ada beberapa toko saja yang buka.
Wakil Bupati Kukar Chairil Anwar memantau langsung jalannya Kaltim Steril di Kukar bersama Sekretaris Daerah Sunggono dan Dandim Tenggarong Letkol Inf Charles Alling serta Wakapolres Kukar Kompol Erick Budi S.
Chairil menyebut, instruksi Gubernur tersebut harus dijalankan, mengingat Kaltim dan Kukar masuk kawasan zona merah COVID-19 di Indonesia. Malah, penambahan pasien baru COVID-19 di Kukar mencapai ratusan tiap harinya.
Chairil menyayangkan instruksi Gubernur tersebut picu panic buying, masyarakat berbondong-bondong memborong membeli bahan makanan.
Kondisi ini akhirnya dimanfaatkan sebagian pedagang untuk menaikan harga. “Saya minta pedagang jangan naikan harga sembako, kemarin saja, harga telur naik Rp 5.000, per kilogram, begitu juga sembako lain, infonya alami kenaikan, ” ujarnya.
Chairil memastikan, instruksi Gubernur Kaltim tersebut, hanya meminta masyarakat mengurangi kegiatan di luar rumah. Kalau ada urusan sangat mendesak, boleh keluar rumah sebentar.
“Sesuai Perbup Kukar tentang PPKM, warung makan masih boleh buka, tapi ingat jangan makan di lokasi, harus dibungkus bawa pulang ke rumah, ” ucapnya.
Sementara itu, salah satu pedagang sayur di Tenggarong, Asih mengakui, tunduk dan patuh terhadap arahan pemerintah. “Jika pemerintah menyuruh pedagang tutup, saya tutup, tapi kalau tidak ada larangan, saya tetap buka. Kita juga sudah capek dengan situasi COVID-19, seperti tidak ada arah penyelesaiannya,” ucapnya.
Pantauan di lapangan, sepanjang Jalan KH Ahmad Muksin Timbau, Tenggarong tampak sepi, gerai waralaba KFC dan Pizza HUT ikut tutup. Hanya ada beberapa toko kecil yang tetap buka.
Begitu juga di pasar Tenggarong. Sepi. Pedagang yang biasa menjajakan makanan untuk sarapan pagi, terlihat tutup semua, mengikuti intruksi Gubernur Kaltim.
Penulis: Andri
Editor: MH Amal