HEADLINEKALTIM.CO, PENAJAM – Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dalam beberapa minggu terakhir kembali meningkat.
Bukan hanya masyarakat, tenaga kesehatan pun mulai banyak yang terpapar Covid-19. Hal ini pun berdampak pada pelayanan medis.
Dua Puskesmas yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), masing-masing di Penajam dan Babulu ditutup sementara mulai Selasa, 18 Agustus 2020.
“Iya, sementara kita tutup dulu. Sambil kita lihat kondisi dan menunggu hasil pemeriksaannya,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) PPU yang juga Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penangan Covid-19 PPU, Arnold Wayong.
Penutupan Puskesmas Penajam, kata Arnold, akibat satu dokter terpapar Covid-19.
“Satu orang terkonfirmasi positif itu memang bekerja di Puskesmas. Namun, ia adalah warga Balikpapan sehingga masuk data Balikpapan,” jelas Arnold.
Diketahui, dokter tersebut berjenis kelamin perempuan, berusia 27 tahun. Selama ini tinggal di Kelurahan Gunung Steleng, Kecamatan Penajam. Tetapi ber-KTP Balikpapan dengan alamat di Kampung Baru.
“Ia dinyatakan terkonfirmasi ketika melakukan swab di RS Hermina Balikpapan. Saat ini juga menjalani perawatan di RS itu,” terang Arnold.
Puskesmas ditutup, lanjutnya, karena sebagian besar tenaga kesehatan diisolasi dan menunggu hasil tes swab.
“Ada 27 nakes di Puskesmas ini yang menjalani tes. Jadi tidak bisa maksimal dalam melakukan pelayanan,” jelasnya.
Sementara untuk Puskesmas Babulu, penyebabnya sama. Ada sekira 25 nakes turut menjalani tes swab karena diduga kontak erat dengan pasien Covid-19.
“Karena kontak dengan teman-teman di Puskesmas, pada akhirnya dites swab massal,” terang Arnold.
Ditambahkan Arnold, selama masa penutupan, juga dilakukan sterilisasi berupa penyemprotan disinfektan di dua Puskesmas tersebut.
Arnold mengatakan, penutupan ini hanya bersifat sementara. Menunggu keluarnya hasil tes swab para nakes. “Nanti kita akan rapatkan setelah hasil swab keluar. Kita lihat bagaimananya,” pungkasnya.
Penulis: Teguh