HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Pada Senin, 27 Mei 2024, sebuah kapal nelayan mengalami mati mesin di perairan daerah Tanah Merah, Samboja, Kukar. Mengakibatkan seorang nelayan bernama Yusuf (65) dilaporkan hilang. Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden laut yang menimpa para nelayan di wilayah tersebut.
Laporan mengenai kejadian ini diterima pada Selasa, 28 Mei 2024, pukul 16.30 WITA dari pelapor, Ibu Ferna. Disebutkan, Yusuf, warga Jl. Rekreasi No 33, Manggar Baru, Balikpapan Timur itu berlayar sendiri menggunakan perahu. Sebagai nelayan, korban sudah terbiasa berangkat sendiri mencari ikan untuk nafkah hidup sehari-hari.

Pukul 10.00 WITA, saat berada di Perairan Tanah Merah, Samboja, Kukar, mesin perahunya mengalami gangguan. Dari informasi pihak keluarga, korban tidak membawa peralatan keselamatan. Bahkan, perahunya tidak disertai jangkar. “Sudah dua hari dua malam tidak pulang. Kemungkinan terbawa arus,” ujar salah satu kerabat Yusuf.
Merespon laporan, Tim Basarnas Kaltim langsung bergerak menuju titik koordinat lokasi hilangnya Yusuf. Pada hari ini, Kamis 30 Mei 2024, Tim SAR Gabungan melanjutkan operasi SAR. Tim yang terlibat dalam operasi pencarian ini berasal dari berbagai unsur, termasuk Tim Rescue KPP Balikpapan, Koramil Samboja 0906-06, Polsek Balikpapan Timur, Polsek Kuala Samboja, BPBD Kukar, BPBD Samboja, PMI Samboja, Relawan SAR Muara Jawa, Banda Indonesia, Pramuka Peduli, serta masyarakat dan nelayan setempat.
Guna memaksimalkan operasi pencarian, personel SAR dibagi dalam dua regu. Regu pertama melakukan pencarian di sekitar Lokasi Kejadian Perkara (LKP) ke arah Utara dan Selatan menggunakan Rubberboat Basarnas. Regu kedua melakukan pencarian ke lepas pantai dengan radius ± 5 mil laut ke arah utara dan barat dari LKP menggunakan rubberboat BPBD Kukar dan perahu nelayan.
“Kondisi cuaca berawan. Tentunya kami berharap seperti harapan keluarga korban agar Yusuf dapat ditemukan secepatnya dalam keadaan selamat,” kata Kepala Basarnas Kaltim Dody Setiawan, Kamis 30 Mei 2024.
Upaya pencarian yang terus dilakukan tanpa henti menunjukkan solidaritas dan kerjasama yang kuat antara berbagai pihak yang terlibat. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan di laut. Para nelayan dan pengguna laut diimbau untuk selalu memastikan kondisi kapal dan kelengkapan peralatan keselamatan sebelum melaut. Selain itu, penting juga untuk selalu memantau kondisi cuaca dan melakukan komunikasi secara rutin dengan pihak yang berwenang. (amal)