28.6 C
Samarinda
Friday, December 1, 2023

Museum Kayu Tuah Himba Mulai “Ditinggal” Pengunjung karena Objek Wisata Desa Bermunculan

HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Salah satu objek wisata lama, Museum Kayu Tuah Himba Tenggarong sedang alami krisis pengunjung. Pengelola Museum Sopyan Hadi mengungkap hal ini kepada headlinekaltim.co, Senin 30 Januari 2023.

“Sebelum COVID-19, pengunjung per harinya capai 20-25 orang, sedangkan saat ini sepi, kisaran pengunjung 4-5 orang per harinya,” sebut Sofyan.

Dirinya bercerita, Museum diuntungkan saat hari libur akhir pekan. Terutama jika ada kunjungan paket wisata dari sekolah-sekolah.

“Seperti bulan Februari nanti, ada kunjungan 200 orang dari salah satu SD di kota Balikpapan,” sebutnya.

Minimnya orang yang mengunjungi museum sebutnya, disebabkan sudah marak objek wisata desa. Orang banyak beralih ke objek wisata tersebut.

“Semakin banyak objek wisata, semakin banyak pilihan pengunjung. Biasanya objek wisata baru banyak dikunjungi wisatawan,” ungkapnya.

Upaya agar mendongkrak kunjungan pernah dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan kedai kopi ternama, Starbuck. Caranya, jika membeli kopi sampai nominal Rp 100 ribu, maka dapat fasilitas masuk ke museum gratis.

“Tapi program tersebut sudah tidak ada lagi,” katanya.

Untuk masuk ke museum Tuah Himba sangat murah. Orang dewasa dikenakan tarif Rp 5000, sedangkan untuk anak dikenakan biaya Rp 3000. Kalau untuk parkir kendaraan dikenakan biaya tersendiri.

Dari segi perawatan museum, Sofyan menyebut hal rutin dilakukan seperti pembersihan lantai ulin dengan solar serta memelitur koleksi kayu-kayu yang ada di dalam museum.

“Untuk perawatan buaya yang diawetkan, tidak bisa dilakukan secara rutin. Harus orang khusus yang menangani seperti dokter hewan karena terkait takaran zat formalin yang dibutuhkan,” pungkasnya.(andri)

Komentar
- Advertisement -

LIHAT JUGA

TERBARU

- Advertisement -