src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js">
HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Sinyalemen bahwa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur di era Presiden Prabowo Subianto tidak lagi mendapat skala prioritas mencuat belakangan ini. Apalagi, anggaran fantastis yang sebelumnya digelontorkan buat IKN berkurang drastis.
Dalam debat perdana Pilgub Kaltim 2024, panelis mempertanyakan antisipasi para pasangan bakal calon jika pembangunan IKN melambat. Alasannya, Pemerintah Pusat hanya mengalokasikan anggaran ke Badan Otorita IKN sebesar Rp 6,39 triliun dari pengajuan Rp 27,8 triliun di APBN 2025. Selain itu, anggaran Kementerian PUPR hanya dialokasikan Rp 13,24 Triliun untuk IKN juga lebih kecil dibanding alokasi tahun 2024 sebesar Rp 35,37 triliun.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unikarta, Heru Suprapto tidak membantah pembangunan IKN memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Di berbagai sektor usaha jasa, perputaran uang sangat besar.
“Pembangunan IKN menghidupkan usaha jasa umum, penginapan, transportasi, catering, infrastruktur serta jasa lainnya, yang terhubung antara daerah satu dengan daerah lainnya di Kaltim,” ucapnya.
Namun, Heru juga khawatir pertumbuhan ekonomi tersebut bakal turun nantinya. Alasannya, pertumbuhan ini tidak bersifat permanen. Jika tidak ada lanjutan pembangunan IKN ke depannya, maka kondisi fiskal Kaltim juga bisa mengerut. Ini harus diantisipasi.
“Logikanya, jika tidak ada pembangunan lanjutan di IKN, maka pekerja kontruksi dari luar, akan pulang lagi ke tempat asalnya. Berdampak jumlah orang semakin berkurang, maka permintaan barang dan jasa semakin berkurang juga,” jelas Heru.
Sumber data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, dampak dari pembangunan IKN di tahun ini, sangat berdampak besar. Seperti Triwulan 1, pertumbuhan ekonomi Kaltim tembus 7,26 persen. Pertumbuhan tertinggi sejak 2013 dan pertumbuhan tertinggi se- Kalimantan. Dua sektor menjadi penyumbang terbesar ekonomi yaitu pertambangan dan infrastruktur. Dengan capaian investasi IKN sesi 1-8 tembus Rp 58,41 triliun.
Sumber data lain dari DJPb. Kemenkeu wilayah Kaltim, pertumbuhan ekonomi di triwulan II tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Kaltim mencapai 5,85 persen, alami penurunan dari triwulan I tahun 2024. Realisasi APBN cukup tinggi capai Rp 20,77 triliun, dengan alokasi APBN untuk IKN mencapai Rp 40,70 triliun.
TETAP OPTIMISTIS
Soal keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Kaltim, nada optimisme disuarakan anggota DPRD Kaltim, Muhammad Husni Fahruddin.
”Jangan ragukan komitmen Presiden Prabowo lanjutkan pembangunan IKN,” sebut Ayub, sapaannya, Senin 28 Oktober 2024.
Ayub menyebut sinyal bahwa Prabowo berkomitmen terhadap pembangunan IKN adalah rencana peresmian gedung Garuda baru di IKN.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Kaltim ini mengajak masyarakat Kaltim untuk memberikan dukungan penuh keberlanjutan pembangunan IKN demi kemajuan Kaltim secara luas. Pembangunan keberlanjutan IKN segala aspek alami kemajuan.
“Pusaran ekonomi daerah semakin cepat, infrastruktur semakin maju, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia(SDM), semua bagian dari dampak IKN,” tegasnya.
Ayub memungkasi bahwa IKN akan menjadi pusat ekonomi Nasional ke depannya. Dampak kemajuan pembangunan bukan hanya terasa di PPU dan Kukar yang masuk delienasi IKN. Namun, juga daerah mitra lainnya seperti Kota Samarinda dan Balikpapan. “Saat ini saja, sudah terasa dampaknya di PPU dan Balikpapan,” demikian Ayub. (Andri)
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim