HEADLINEKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Adanya Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur mendapat dukungan dan apresiasi dari penggiat lingkungan dan pengelola mangrove center Balikpapan, Agus Bei.
Dampak dari IKN membuat pertumbuhan ekonomi akan berkembang cukup pesat, dan keberadaan kota Balikpapan juga akan berkembang. Demikian juga dengan keberadaan IKN yang sudah di desain oleh pakar- pakar desain dan para ahli hukum.
Termasuk keberadaan mangrove center sampai saat ini masih terjaga dengan baik, dan menjadi salah satu tujuan tamu-tamu yang ke dan dari IKN, juga tamu tamu dari luar negeri untuk melihat populasi mangrove di Indonesia.
“Jaraknya IKN dengan daerah penyangga seperti Penajam Paser Utara, Balikpapan dan Samarinda tidak begitu jauh, dari segi tersebut pintu gerbang ke IKN adalah Kota Balikpapan yang merupakan cerminan ketika orang datang ke IKN mampirnya akan di Kota Balikpapan, ” Ujarnya.
Berkaitan dengan itu investasi juga akan semakin meningkat di Kalimantan Timur dan khususnya Balikpapan sehingga akan berdampak pada kebutuhan pemukiman dan kesediaan lahan.
“Adanya IKN saya tidak punya kekhawatiran, karena dengan luasan sekitar 200 hektare tersebut akan didesain sedemikian rupa penataannya dan tempat-tempat tinggalnya, ” jelasnya.
Agus Bei menambahkan kota Balikpapan juga perlu diperhatikan, karena desakan terhadap persoalan lahan akan semakin tinggi, meskipun Ruang Terbuka Hijau di Balikpapan masih banyak, tetapi adalah hutan di luar kawasan, hutan di luar kawasan tersebut meskipun sudah diatur dalam RTRW namun dirasa tidak cukup kuat.
Untuk IKN, Agus Bei yakin dan optimis untuk disambut dengan sebaik-baiknya karena pertumbuhan segala bentuk ekonomi nanti akan timbul untuk kemajuan pendidikan dan sentra-sentra lain.
Namun, jangan hanya dipikirkan lokasi IKN- nya saja tapi harus ada sinkronisasi dengan Pemerintah Kota Balikpapan.
“Saya membuka diri kalau kita diminta memberikan suatu pemikiran terhadap solusi apa yang bisa dilakukan oleh pemerintah pusat, salah satunya adalah dengan menjadikan lahan mangrove ini menjadi milik pemerintah pusat. Kehadiran pemerintah pusat disini dibutuhkan sekali karena ketika ini menjadi garis lurus kepada ibu kota negara, ini adalah wajahnya Balikpapan yang juga wajahnya Ibu Kota Negara Nusantara, ” pungkasnya.