HEADLINEKALTIM.CO, KUKAR – Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kutai Kartanegara (DKP Kukar) berencana menjadikan Balai Benih Ikan (BBI) Tirta Mirna Desa Perjiwa Tenggarong Seberang, menjadi obyek wisata perikanan.
Sarana prasarana BBI tersebut cukup memadai untuk tempat tujuan wisata khususnya hobi pemancing dari warga perkotaan. Namun, diperlukan perbaikan-perbaikan di beberapa sarana.
“Target kami, BBI Perjiwa jadi obyek wisata perikanan,” ucap Kepala DKP Kukar, Dadang Supriatman, belum lama ini.
Dadang yang mengawali karir sebagai ASN di Kementerian Perikanan RI ini menambahkan, BBI Perjiwa di bangun sejak tahun 1967 dengan luas lahan 1,8 hektar dan terdapat 23 kolam ikan dengan 5 kolam yang aktif.
Selama berdiri BBI fokus terhadap pusat pembibitan ikan air tawar jenis ikan lele, ikan nila dan ikan mas di Kukar. Selain itu, BBI pernah juga kembangkan pula ikan lokal seperti ikan pepuyu, ikan ruwan dan ikan jelawat.
Mahasiswa dari Universitas Mulawarman melakukan praktikum akuakultur di Balai Benih Ikan Mina Tirta Desa Perjiwa dalam instagram pribadi ozi_ahmad04 (foto: istimewa/headlinekaltim.co)
Beberapa kolam di BBI Desa Perjiwa ada yang bocor. Sehingga DKP Kukar sedang membenahinya dengan memasang terpal khusus kolam ikan.
“Makanya ini sudah kita benahi, dengan memakai terpal khusus perikanan yang tebal, ” ucapnya.
BBI di Desa Perjiwa juga sejak lama menjadi tempat tujuan pembelajaran mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kaltim untuk benih ikan. Seperti dari Universitas Mulawarman, Universitas Kutai Kartanegara, Politeknik dan kampus lainnya.
Para mahasiswa di BBI rutin melakukan studi banding. Bagi mahasiswa yang hendak menginap di lokasi, tersedia 16 tempat tidur disediakan BBI.
“Pemdes-pemdes yang ada di wilayah Kukar Hulu dan Tengah, sudah banyak yang mengirimkan perwakilan masyarakat belajar perikanan, melalui program pemberdayaan masyarakat di BBI, ” paparnya.
Ketik ada objek wisata BBI Perjiwa ini juga diharapkan, akan semakin meningkat Pendapatan Asli Daerah(PAD) di bidang perikanan, yang saat ini dirasa masih minim.
“PAD perikanan hanya tembus Rp 50 juta per tahunnya, ini akan kita tingkatkan lagi kedepannya, ” jelasnya. (ADV)
Penulis : Andri
Editor : Amin
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim