HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Musim penghujan di Kabupaten Berau sudah tiba di bulan November. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau menghimbau kepada masyarakat yang terutama tinggal di lereng-lereng meningkatkan kewaspadaan.
“Kita menghimbau seluruh warga yang berdomisili di pegunungan, terutama lereng gunung untuk terus berhati-hati,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Berau, Thamrin, Senin, 23 November 2020.
Bencana yang paling utama harus diwaspadai yaitu banjir dan tanah longsor. Sehingga, BPBD Berau telah menyiapkan personel dan peralatan turun ke lapangan membantu masyarakat menghadapi bencana.
Persiapan dilakukan BPBD ini juga sesuai arahan Pjs Bupati Berau, Muhammad Ramadhan saat memimpin apel siaga bencana alam beberapa waktu lalu. Dan pemetaan terhadap wilayah rawan bencana telah dilakukan.
“Kami sudah memetakan daerah-daerah rawan, dan juga sudah membuat rencana kontingensi, baik itu banjir atau longsor yang sewaktu-waktu bisa digerakkan. Jadi, sudah dipetakan sebelumnya,” jelasnya.
Selain apel siaga bencana, BPBD Berau juga melakukan Rapat koordinasi (Rakor) dengan dinas terkait dalam mempersiapkan beberapa peralatan yang dibutuhkan menghadapi berbagai macam bencana.
“Semua rencana ini kami lakukan agar ketika nanti terjadi bencana alam, baik itu banjir, longsor, dan angin puting beliung tentunya persiapan-persiapan yang tadi kami siapkan itu mengantisipasi terjadinya bencana alam, termasuk bantuan jika ada korban,” tutur Thamrin.
Sosialisasi Ancaman Bencana ke Masyarakat
Thamrin mengatakan BPBD setiap tahunnya melakukan bimbingan tekhnis, sosialisasi sesuai ancaman bencana ke masyarakat. Misalkan sosialisasi berkaitan dengan dampak-dampak terjadinya longsor.
“Dari kegiatan (sosialisasi) yang kami lakukan ke masyarakat nantinya bisa mengetahui ancaman bencananya itu apa, potensi bencananya itu apa, terus langkah-langkah yang dilakukan bagaimana,” jelasnya.
Selain menghimbau warga untuk siap siaga menghadapi peralihan musim, BPBD pun telah melakukan beberapa upaya bersama masyarakat mencegah bencana di Berau.
Seperti membersihkan sistem drainase dari sampah di pemukiman masing-masing agar tidak terjadi luapan banjir dari sungai.
“Kita melarang warga untuk membuang sampah sembarangan seperti di drainase, terlebih di sungai karena akan berdampak terjadinya sedimentasi, sehingga dapat mengakibatkan terjadi bencana banjir di daerah pemukiman warga, akibat luapan air sungai,” kata Thamrin.
“Kami mengimbau untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, agar dapat bersama-sama mencegah terjadinya bencana alam, yang dimulai dari prilaku kita masing-masing,” pintanya. (ADV)
Penulis: Sofi
Editor : Amin
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim