HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – KNPI Kaltim gelar Musda XIV untuk membentuk kepengurusan periode 2021-2023. Acara dilaksanakan di Ballroom Hotel Aston Samarinda lantai 17 pada Sabtu, 23 Januari 2021.
Tema yang diusung pada Musda adalah “Pemuda Solid, Bangkit, Mengawal Kalimantan Timur Berdaulat”.
Hadir Ketua Umum DPP KNPI Harris Pratama, dan sejumlah anggota DPRD Provinsi Kaltim dan Anggota DPRD Kota Samarinda dan sejumlah tokoh.
Ketua Panitia Musda Kornelius Talar mengatakan, Musda KNPI Kaltim kali ini diikuti oleh 2 kandidat. Dia berharap nantinya kepada Ketua KNPI terpilih akan dapat membawa perubahan yang lebih baik, tidak hanya untuk organisasi tetapi juga masyarakat Kaltim.
Ia menyebut, Kaltim memiliki potensi yang luar biasa untuk pembangunan di Indonesia. Namun ia menyesalkan, beberapa periode ini pemuda KNPI “tidur” panjang. Bahkan, jabatan Plt ketua sudah dua kali.
- “Plt ketua yang baru ini selalu mendesak Musda, supaya punya ketua definitif,” ujarnya seraya menyebut persiapan acara kurang dari satu bulan.
Plt. Ketua DPD KNPI Syarif Ahmad Ketua DPD KNPI Syarif Ahmad mengatakan, KNPI harus hadir untuk rakyat. Bukan lagi sekedar hadir untuk pemimpin.
“Ini paradigmanya, konsolidasi ini jadi tantangan. Selama ini mindset KNPI harus jadi identitas elit Indonesia, kini kita rubah. KNPI bukan lagi sekedar perkumpulan elit pemuda, tapi harus mampu memecahkan masalah masyarakat dan membantu menggolkan pemerintah untuk kemajuan Kaltim,” katanya.
Diakuinya, saat ini dinamika KNPI Kaltim sangat tinggi, sehingga polarisasi pemuda di Kaltim sulit menyatu. Untuk itu, dirinya mendorong anggota KNPI untuk melaksanakan agenda organisasi.
“Saya kira itu PR untuk kita konsolidasi, kabupaten/kota harus satu. Kita dorong pemerintah untuk memfasilitasi keberadaan KNPI. Kita harus bergerak cepat, move on, bagaimanapun KNPI harus dipertahankan untuk membangun kepemudaan di Kaltim,” katanya.
Harris Pertama juga menanggapi adanya perpecahan di tubuh KNPI Kaltim. Ia berpesan, dengan dilaksanakan Musda ini dapat menjalankan roda organisasi DPD KNPI Kaltim yang hampir 4 tahun ini mati suri.
“Di DPD Kaltim, hampir 4 tahun mati suri, hampir tidak ada kegiatan di kabupaten masing-masing. Perpecahan yang terjadi harus bisa diselesaikan dengan cepat.
Yang sah asli akan terlihat dibanding yang abal-abal jadi akan terbentuk sendirinya,” katanya.
Anggota DPRD Kaltim Nidya Listiyono memberikan apresiasinya atas terlaksananya Musda KNPI. Ia juga berharap, dari Musda ini akan menghasilkan pemimpin yang dapat mempersatukan pemuda.
“Hari ini zaman sudah berubah harus bergerak menuju ke lebih baik, tanpa persatuan pemuda di Kaltim tidak dapat maju,” kata dia.
Penulis : Ningsih
Editor: MH Amal