HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Musibah kebakaran yang terjadi di RT 12 Desa Sebulu Ulu Kecamatan Sebulu, Rabu 3 Februari 2021 kemarin, meninggalkan rasa sedih mendalam bagi keluarga Novie, yang menjadi salah satu korban kebakaran.
Semua anggota keluarganya hanya membawa baju di badan. “Semuanya barang kami terbakar, termasuk sandal. Harta yang kami bawa, hanya baju di badan,” kata Novie, kepada Headlinekaltim.co, Kamis 4 Februari 2021.
Dia bercerita, ketika api sudah menyambar rumah, semua orang di dalam rumahnya tidak sempat lagi memilah-milah barang yang akan diselamatkan.
Selain panik karena api sudah melahap rumah, mereka juga kebingungan. Salah satu anggota keluarga entah di mana. Khawatir dia terperangkap api.
“Kami panik, karena adik kami lagi main entah kemana, akhirnya api besar membakar rumah kami, ” jelasnya. Untungnya, sang adik selamat.
Sekretaris Kecamatan Sebulu Eddy Fahruddin memastikan, data kerugian sudah dihitung oleh tim yang terdiri dari Pemerintah kecamatan, Polsek dan Koramil Sebulu.
Nilai kerugian mencapai Rp 1,5 miliar. Kebakaran menghanguskan 9 rumah, dan 2 rumah mengalami rusak berat, serta 1 rumah alami rusak ringan. Terdiri dari 17 kepala keluarga.
“Penyebab kebakaran dari pom mini milik Bahrun, ” katanya.
Berdasarkan olah TKP dari Polsek Sebulu, kronologis kebakaran diwilayah Sebulu Ulu kemarin, sekitar pukul 11.00 Wita, berasal dari Pertamini milik Bahrun.
Saksi bernama Supeno ingin mengisi bensin, melihat ada api keluar dari penampungan bensin Pertamini. Pemilik rumah berteriak “api…api.”
Saat Supeno memindahkan kendaraan, api sudah terlanjur membesar. Kebakaran dapat dipadamkan dalam waktu satu jam saja. “Tidak ada korban jiwa,” papar Eddi.
Para korban kebakaran diungsikan ke tenda. Sebagian tinggal di rumah kerabat. Mereka membutuhkan bantuan selimut dan bahan makanan.
Penulis: Andri
Editor: MH Amal
