31.6 C
Samarinda
Sunday, February 16, 2025
Headline Kaltim

Kebijakan Larangan Penjualan Gas 3 Kg oleh Pengecer Menuai Protes Pedagang Kecil

HEADLINEKALTIM.CO – Mulai 1 Februari 2025, pemerintah menerapkan kebijakan baru yang melarang pengecer menjual gas elpiji 3 kilogram kepada konsumen. Kebijakan yang hanya memperbolehkan agen dan pangkalan untuk menyediakan gas melon ini langsung memicu reaksi beragam dari masyarakat, terutama para pedagang kecil dan ibu rumah tangga yang bergantung pada pasokan gas tersebut.

Salah satu protes datang dari Warsih, seorang pedagang nasi ayam di kawasan Cikini, Jakarta. Ia mengaku keberatan dengan kebijakan ini, yang menurutnya akan menyulitkan para pedagang kecil seperti dirinya. “Saya keberatan banget kalau gas melon tidak dijual di pengecer atau warung-warung yang berada di gang kecil, dan harus beli di agen,” ujar Warsih dengan nada kesal saat ditemui RRI pada Selasa, 4 Februari 2025.

Bagi Warsih, akses ke pengecer yang dekat dengan tempat usahanya sangat penting untuk kelancaran operasional harian. Pasalnya, gas 3 kilogram sudah menjadi kebutuhan pokok bagi pedagang makanan kecil seperti dirinya. Jika harus membeli gas ke agen yang jaraknya jauh, menurutnya, hal tersebut akan mengganggu kestabilan usaha yang sudah dijalani selama bertahun-tahun.

Protes serupa juga datang dari Slamet, pedagang nasi goreng yang beroperasi di kawasan yang sama. Slamet menilai kebijakan tersebut akan sangat memberatkan bagi pedagang kecil yang sehari-harinya mengandalkan pasokan gas elpiji 3 kilogram. “Kalau pengecer atau warung nggak boleh jualan gas melon lagi, dan harus beli di pangkalan yang jaraknya cukup jauh, tentu memberatkan sekali,” ujarnya.

Slamet menambahkan bahwa selama ini banyak pengecer yang sudah menyediakan gas dengan harga 22 ribu rupiah per tabung dan mengantarkannya langsung ke tempat usaha para pedagang. Dengan adanya kebijakan ini, ia khawatir akan kesulitan mendapatkan gas tepat waktu dan dengan harga yang lebih tinggi, karena harus pergi ke agen atau pangkalan yang tidak selalu terjangkau.

Selain itu, Slamet juga berharap pemerintah mempertimbangkan kondisi pedagang kecil dalam penerapan kebijakan ini. “Kami berharap pemerintah bisa mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut, agar tidak membuat masyarakat kecil merasa terbebani,” harapnya.

Bagi para pedagang seperti Warsih dan Slamet, kebijakan ini menambah tantangan dalam menjalankan usaha mereka, yang sudah terbebani dengan berbagai biaya lainnya. Mereka berharap agar pemerintah dapat menemukan solusi yang lebih bijaksana yang tidak hanya menguntungkan pihak tertentu, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan usaha kecil yang menjadi salah satu pilar ekonomi masyarakat.

Kebijakan baru ini sejatinya bertujuan untuk mengatur distribusi gas elpiji 3 kilogram agar lebih tepat sasaran dan mengurangi penyalahgunaan. Pangkalan dan agen diharapkan dapat lebih mengontrol aliran gas tersebut ke konsumen yang benar-benar membutuhkan, sehingga harga dan distribusi dapat lebih terkendali. Namun, di sisi lain, kebijakan ini menimbulkan protes dari mereka yang merasa keberatan dengan pembatasan akses ke gas melon, terutama bagi para pedagang kecil yang membutuhkan pasokan gas secara rutin.

Pemerintah diharapkan dapat mendengarkan keluhan para pedagang kecil ini dan mempertimbangkan solusi yang lebih memudahkan masyarakat untuk mendapatkan gas dengan harga yang wajar dan tepat waktu, tanpa memberatkan kehidupan ekonomi mereka yang sudah cukup sulit.

Artikel Asli baca di rri.co.id

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

- Advertisement -
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers Sertifikat Nomor 1321/DP-Verifikasi/K/XI/2024

Populer Minggu Ini

Berau Jadi Tuan Rumah Rakor Pengembangan SDM dan Ekraf

HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Kabupaten Berau menjadi tuan rumah...

Rumah Budaya Kutai Bertekad Lestarikan Permainan Tradisional di Tengah Kepungan Gawai

HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG - Pelajar zaman sekarang lebih banyak menghabiskan...

Presiden Prabowo Tegaskan Akan Ganti Menteri yang Tidak Fokus Kerja untuk Rakyat

HEADLINEKALTIM.CO, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan komitmennya...

Raih Juara I Desain Grafis Tingkat Provinsi, Ini Sosok Fiqhi Orisa Salah Satu Pemuda Kreatif Samarinda 2024

PEMUDA jangan malas. Hal inilah yang ingin disampaikan Fiqhi...

Melihat dari Dekat Long Beliu, Kampung Ekowisata Berbasis Kerajinan Rotan

MASYARAKAT di Kampung Long Beliu, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau...

Tag Populer

Terbaru