32.3 C
Samarinda
Friday, September 13, 2024

Jari Cidera dan Bengkak Sebabkan Cincin Terjebak, Warga Bengkuring Datangi Posko 2 Damkar

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA–Sekitar pukul 21.00 WITA, 24 Maret 2024 malam, Posko 2 Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertolongan Samarinda di Jl Wahid Hasyim 1 didatangi seorang warga Perumahan Bengkuring RT 32 Kelurahan Sempaja Timur Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda.

Warga bernama Huldi Amal itu membawa anak sulungnya, Ramadan, yang baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas. Loh, kenapa bukan ke rumah sakit? Rupanya, siswa SMAN 1 Samarinda itu mengalami cidera di jari tengah tangan kanannya.

Cincin terlepas, senyum pun lepas. (headlinekaltim.co)

Jari tengah anak itu luka dan membengkak. Sebuah cincin berbahan stainless terjebak dan tak bisa dikeluarkan. Akibatnya, korban merasakan sakit seiring peredaran darah di jari yang terhambat.

“Maaf, Pak. Tadi saya menelpon hotline Damkar Samarinda dan diarahkan ke posko ini yang terdekat,” ujar warga tersebut kepada seorang pria yang menyambut.

Pria bertubuh jangkung yang berdiri di depan Posko langsung paham. “Oh, cincin itu harus dipotong memang. Semakin dibiarkan jarinya semakin bengkak. Kalau ditunggu besok, makin sakit, tambah bengkak, jadi makin riskan penanganannya,” ujar pria bernama Barkani.

“Ayo, masuk,” kata Barkani yang rupanya adalah komandan Posko 2 Damkar Samarinda.

Dia langsung meminta stafnya menyiapkan peralatan. Sebuah kotak kecil dibuka. Disitu ada beberapa suku cadang alat pemotong. Mesin pemotongnya semacam bor listrik. Namun, di ujungnya dipasang serupa gerinda berukuran mini untuk memotong cincin.

Barkani langsung turun tangan. Saat mata gerinda mini bersentuhan dengan cincin, suara mesin pemotong berdengung-dengung. Seorang personel membantu proses pemotongan dengan menyiramkan air ke cincin sedikit demi sedikit.

“Bepadah (ngomong) lah kalau panas lah,” katanya kepada korban.

Hanya butuh beberapa menit, cincin tersebut terpotong. Barkani lalu mengeluarkan alat khusus berupa tang. Ujungnya berbentuk pengait. Dengan tang khusus itu, dia memperlebar celah cincin agar mudah dikeluarkan dari jari korban. “Nah, kalau tunggu besok pasti tambah bengkak,” katanya.

Akhirnya, anak tersebut bisa tersenyum sembari meringis menahan perih luka di jarinya. “Terima kasih banyak, Pak atas respon cepatnya,” kata Huldi kepada Barkani.

“Sama-sama. Sudah tugas kami, Pak untuk membantu warga yang butuh pertolongan,” kata Sang Komandan Posko 2.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertolongan Samarinda memang tak lagi sekadar ‘melawan’ api sebagai tugas dan kewajiban utama. Tindakan evakuasi hewan berbahaya hingga aksi-aksi pertolongan seperti memotong cincin kini membuat personel Damkar dibekali skill dan peralatan khusus. (zayn)

- Advertisement -

LIHAT JUGA

- Advertisement -

TERBARU

POPULER