HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Istri Bupati Berau Muharram, Sri Juniarsih terkonfirmasi positif COVID-19. Dia kini diidentifikasi dengan kode pasien Berau 222.
Kabar ini membuat masyarakat Berau turut prihatin dan mendoakan kesembuhan orang nomor satu di Berau tersebut bersama sang istri.
Bahkan, beredar di media sosial sebuah foto pasangan tersebut dengan caption yang diduga ditulis oleh Sri Juniarsih: ”Selama Abi masa pemulihan dari Virus C-19, umi selalu seruangan sama Abi dan nggak dipisah.”
Tak sedikit warganet Berau mengomentari foto tersebut dengan nada simpatik. Mereka ada yang menyamakan perjuangan Umi (istri Bupati Muharram) dalam mendampingi perjuangan suami, ibarat Cinta Ainun- Habibie.
Banyak warga Berau mendoakan kesembuhan sang bupati dan istri. “Semoga Allah tetapkan cinta mereka, cinta dunia akhirat. Aamiin yaa Allaah, doa relawan dan juga masyarakat Berau,” tulis salah satu warganet.
Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengatakan, Sri Juniarsih positif COVID-19 karena kontak erat dengan sang suami. Dia dinyatakan terkonfirmasi positif pada Senin, 14 September 2020.
Kabar tersebut diterima langsung dari Rumah Sakit (RS) Pertamina Balikpapan. “Iya sebenarnya banyak kasus belakangan ini dari klaster keluarga. Dan bukan hanya istri Pak Bupati saja. Hati-hati kalau di dalam keluarga ada yang habis melakukan perjalanan, harus jaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan,” ucap Iswahyudi.
Dia mencontohkan klaster pertanahan, hampir 4-5 orang didominasi oleh klaster keluarga. “Gang Jeruk juga klaster keluarga. Jadi Pak Bupati ini hampir sama dengan yang lain. Maka dari itu, saat suami positif Covid-19 untuk tidak menganggap sepele hal tersebut,” tukasnya.
Menurutnya, kewaspadaan terhadap keluarga yang melakukan perjalanan harus selalu diperhatikan. “Agar tidak terjadi kasus-kasus baru di dalam klaster keluarga,” ujarnya.
Saat ditanya terkait kondisi istri bupati, kata dia, saat ini sedang dirawat di RS Pertamina Balikpapan. “Saya tidak tau kondisinya persis, yang saya dengar kondisinya sudah membaik. Itu info yang baru saya dapat,” jelasnya.
Ia mengimbau agar pelaku perjalanan atau kontak erat dengan pasien positif COVID-19 harus benar-benar mendisiplinkan protokol kesehatan saat di rumah.
“Jangan sampai kita menjadi penular terhadap keluarga, tetap social distance, tidak keluar rumah selama 10-14 hari. Minimal itu dalam keadaan clear (bersih) dan kembali seperti semula baru melakukan aktivitas kembali dengan sekitar,” pungkasnya.
Ia menerangkan, sejauh ini pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dari klaster keluarga sudah kelima kalinya terjadi di Bumi Batiwakkal. “Baik itu klaster pertahanan, Gang Jeruk dan lainnya,” pungkasnya.
Penulis: Sofi