HEADLINEKALTIM.CO, PENAJAM – Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) ditutup sementara.
Penutupan sementara IDG tersebut menyusul 4 orang perawat yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Terhitung hari ini pada pukul 14.00 WITA pelayanan IGD kami tutup sementara. Kami juga telah menyampaikan surat pemberitahuan penutupan sementara IGD Nomor: 445/1053/RAPB/VIII/2020 dengan tujuan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) PPU,” ujar Direktur RSUD PPU, dr Jansje Grace Makisurat, kepada headlinekaltim, Jumat, 7 Agustus 2020.
Lebih lanjut Grace mengatakan, dari hasil tracing terhadap empat perawat yang terkonfirmasi, ada 34 orang tenaga kesehatan (nakes) dan non nakes yang bekerja di ruang IGD yang kontak erat dengan empat perawat terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga harus dikarantina.
“Penutupan pelayanan kesehatan di ruang IGD ini sifatnya sementara dan rencananya ditutup hingga 14 hari ke depan dengan masa evaluasi per tujuh hari hingga hasil swab nakes kami dikeluarkan oleh Laboratorium Kesehatan Daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten PPU” jelas Grace.
“Adapun 34 orang nakes dan non nakes yang kontak erat dengan empat nakes terkonfirmasi Covid-19 akan menjalani karantina di wisma PKK,” sambungnya lagi.
Meskipun pelayanan IGD ditutup, lanjutnya, namun RSUD PPU tetap memberikan pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan IGD, Grace menyarankan untuk mendatangi puskesmas terdekat.
“Penutupan sementara ini kami lakukan untuk memutuskan rantai penularan Covid-19 selain itu untuk melakukan sterilisasi dan mengistirahatkan petugas IGD,” katanya.
Sebelum dinyatakan ditutup, tambah Grace, pihaknya telah menggelar rapat dengan Bupati PPU, Abdul Gafur Mas’ud.
Diminta agar Puskesmas-Puskesmas di PPU menyiapkan pelayanan IGD-nya secara maksimal. Masyarakat juga diimbau menjaga kesehatan karena pandemi virus corona belum usai serta tetap menaati protokol kesehatan.
“Bupati setuju IGD ditutup sebagai bentuk antisipasi memutus rantai Covid-19,” tutup Grace.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan dr Arnold Wayong, juga Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 PPU, membenarkan penutupan sementara pelayanan kesehatan tersebut.
Hal itu untuk sterilisasi ruangan IGD dan karantina seluruh nakes IGD RSUD Ratu Aji Putri Botung.
“Karena keadaannya seperti ini, maka Puskesmas harus siap, apabila ada pasien yang harus dirujuk, dokter di puskesmas terlebih dahulu mengonsultasikan dengan dokter ahli sesuai bidangnya di RSUD PPU, jadi bukan tidak bisa sama sekali ke RS. Kami juga berharap agar masyarakat selama beberapa hari ini berobatnya ke Puskesmas terdekat dulu,” pungkasnya.
Penulis: Teguh