HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Sebanyak 150 aparat Polri mengamankan aksi unjuk rasa ratusan warga Sungai Karang Mumus (SKM) yang mengatasnamakan Forum Komunikasi SKM Masyarakat Pasar Segiri (FKMPS) di depan kantor Gubernur Kaltim pada Selasa 4 Agustus 2020.
“Untuk pengamanan kita siapkan 150 orang anggota, gabungan personil Polres Samarinda dan Polsek. Berhubung saat ini masih lockdown jadi tidak ada pejabat, yang ada hanya Satpol PP, bila pengunjuk rasa ingin bertemu perwakilan , pangkat tertinggi ya, Kepala Satpol PP,” kata Kabag Ops Polresta Samarinda, Kompol Erick Budi Santosa, SH, SIK, MH, saat demo siang tadi.
Terkait persiapan pelaksanaan penggusuran pemukiman warga SKM pada Rabu 5 Agustus 2020 besok, pihaknya telah menyiapkan dua satuan setingkat kompi atau sekitar 200 personel kepolisian untuk kegiatan selama tiga hari.
“Prinsipnya kami hanya mem-back up Satpol PP yang akan mengeksekusi pembongkaran. Nantinya juga ada personel gabungan TNI dari Korem, Kodim, dan batalyon,” katanya.
Menurut dia, informasi yang diterima, sejak Senin 3 Januari 2020 pagi sampai sore hari sudah banyak warga yang menyerahkan nomor rekening untuk dana ganti rugi. “Mudah-mudahan hari ini sudah bisa terbayarkan jadi pembayaran masih diproses,” harapnya.
Dia mengungkapkan strategi yang akan dilakukan kepolisian untuk menghindari blokade warga seperti yang sebelumnya. Pihaknya akan melakukan pengamanan, rekayasa lalulintas dan meningkatkan jumlah personel sebanyak 200 orang untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, pihaknya juga tentu akan melakukan pendekatan persuasif kepada warga.
“Rekayasa jalan akan dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi. Jika tidak diperlukan maka tidak akan ditutup. Namun jika diperlukan, dimulai tingkatan rekayasa separuh badan jalan, satu arah tapi jika eskalasi meningkat maka arus lalu lintas dua arah akan ditutup,” tandasnya.
Penulis : Ningsih