HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Pemkab Kukar melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) tengah fokus tangani persoalan stunting. Sementara target penurunan stunting pada 2024 ini di bawah 14 persen.
Sekretaris DP2KB Kukar Mastukhah menjabarkan, dalam penanganan stunting ini tak bisa dikerjakan sendiri. Tapi penanganan ini membutuhkan kolaborasi yang baik antar seluruh pihak baik, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, hingga pemerintah desa.
“Penanganan stunting ini menjadi fokus pemerintah pusat dan daerah. Kami terus berupaya menekan kasus stunting maupun pencegahannya,” Kata Mastukhah, yang sebelumnya jabat Camat Loa Janan ini.
Pencegahan stunting yang dilakukan DP2KB Kukar, tambah Mastukhah, dengan melakukan audit kasus stunting dengan memantau dan melakukan evaluasi yang menyeluruh. Proses audit itu meliputi rekabulasi data dari berbagai sumber seperti aplikasi LCMIL, untuk data calon pengantin dan ibu hamil. Serta informasi dari Puskesmas.
Ia menyebutkan, dalam semester pertama di 2024, tercatat ada 10 kasus yang menjadi sasaran audit. Sementara untuk semester kedua, dilakukan audit terhadap 8 kasus, meliputi 7 ibu hamil dan 1 ibu bayi di berbagai kecamatan, termasuk Kecamatan Tabang, Kembang Jambut, Kenohan, dan Muara Muntai.
“Kami lakukan Verifikasi lapangan pada semester kedua ini, mencakup observasi sanitasi lingkungan, ketersediaan air bersih, fasilitas jamban, dan elemen lainnya yang berkontribusi pada kesehatan keluarga,” jelasnya.
Hasil temuan dari lapangan diolah dalam kertas kerja yang akan ditinjau oleh tim ahli untuk memberikan rekomendasi lebih lanjut. DP2KB Kukar juga melakukan pemantauan berkala selama tiga bulan.
“Dari hasil audit itu, kami meminta kepada pemerintah desa untuk dapat menindaklanjuti rekomendasi itu melalui anggaran Alokasi Dana Desa (ADD),” ucapnya.(ADV92/Andri)
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim