HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB— Belum lama ini, SMPN 4 Kelay, Kabupaten Berau menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pasalnya, siswa sekolah tersebut terlihat melaksanakan kegiatan belajar mengajar di bawah tenda terpal berwarna biru dengan bertiangkan kayu, berdindingkan spanduk. Hal ini terjadi lantaran terbatasnya ruang kegiatan belajar di SMPN 4 Kelay.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Berau Sri Juniarsih mengaku sudah meminta dinas terkait untuk melakukan pengecekan dan penganggaran penambahan ruangan kelas SMPN 4 Kelay. Persoalan ini menjadi perhatian khusus.
“Terkait kebutuhan SD dan SMP dari kampung- kampung di 13 kecamatan itu sampai ke saya dan bisa saya disposisi sehingga dapat dianggarkan di APBD murni 2024,” jelasnya pada Selasa, 10 Oktober 2023.
Sri juga meminta kepada pihak sekolah untuk tidak menunggu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau mendatangi sekolah satu per satu. Sebab, SD dan SMP yang ada di Kabupaten Berau sangat banyak.
“Bapak Ibu tidak perlu menunggu kami, karena kami tidak mungkin semuanya mendatangi seluruh SD dan SMP yang ada di Kabupaten Berau,” ujarnya.
Sri berharap agar pihak di sekolah berperan aktif untuk menyampaikan kepada Pemkab Berau atau dinas terkait tentang hal apa saja yang menjadi kebutuhan-kebutuhan di sekolah baik di SD maupun SMP.
“Itu mungkin sudah disampaikan dari Kelay. Namun, belum kita realisasikan karena anggarannya baru mulai di ABT ini,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Berau, Yudi Artangali mengatakan, SMPN 4 Kelay kekurangan ruang kelas saat penerimaan siswa tahun ajaran baru 2023/2024.
Ia pun turut prihatin dengan kondisi di SMPN 4 Kelay yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar hanya mengandalkan terpal. Pihaknya berencana akan menambah 4 ruang kelas baru.
“Ada solusi lain sebenarnya, yaitu dengan memaksimalkan ruangan kelas dengan menerapkan sekolah pagi dan sore tanpa harus menggunakan terpal,” tuturnya.
Berdasarkan data, jumlah pelajar sekolah tersebut untuk kelas 3 sebanyak 22 orang, kelas 2 sebanyak 32 orang. Masing-masing cukup dalam satu kelas. Sedangkan yang terbanyak yakni kelas 1 berjumlah 38 orang.
Untuk itu, pihaknya akan berupaya mengusulkan penambahan 4 RKB di SMPN 4 Kelay. Yudi juga berharap agar anggaran dana Sapras pendidikan untuk sekolah dapat ditingkatkan lagi. “Sehingga hal seperti ini tidak terjadi kembali,” ucapnya.
Dirinya membeberkan, sekitar 20 persen dari total SMP yang ada di Berau masih kekurangan sisi infrastruktur. Pihaknya akan terus melakukan peningkatan RKB pada sekolah yang membutuhkan.
“Agar sekolah-sekolah yang memang masih kekurangan ruang belajar dapat kita penuhi satu per satu,” pungkasnya. (Riska)