src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js"> Diduga Alami Depresi, Suami Bunuh Istri dan Anak di Muara Leka

Diduga Alami Depresi, Suami Bunuh Istri dan Anak di Muara Leka

3 minutes reading
Thursday, 7 Jul 2022 15:00 342 huldi amal

HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Tragedi pembunuhan seorang perempuan berumur 25 tahun dan anak berusia 4 tahun terjadi di Desa Muara Leka Kecamatan Muara Muntai, Kutai Kartanegara.

Keduanya harus kehilangan nyawa karena dibunuh oleh suami sekaligus ayah anak tersebut. Pelaku berinisial LH tersebut diduga alami depresi.

“Sudah kita tangkap, pelaku pembunuhan istri dan anak di Muara Leka beserta barang bukti pisau belati untuk membunuh. Penangkapan LH berlangsung di Kelurahan Jahab Tenggarong, pagi tadi, ” ucap Kasat Reskrim Polres Kukar, AKP Gandha Syah Hidayat, Kamis 7 Juli 2022.

Gandha menceritakan, kejadian sadis tersebut terjadi pada Selasa 5 Juli 2022 malam, saat terjadi pemadaman listrik massal. Berdasarkan pengakuan awal, pelaku alami depresi sehingga tega membunuh istri dan anaknya.

“Saat ditangkap, pelaku LH sempat lakukan perlawanan ke petugas, akhirnya terpaksa kita lakukan penembakan secara terukur kepada pelaku sadis tersebut, ” paparnya.

Kades Muara Leka Hardi menyebut pelaku LH bukan warganya. Pelaku beserta keluarganya tinggal di mes perusahaan kelapa sawit Cendana Estate yang ada di Desa Perian yang bersebelahan dengan Desa Muara Leka.

“Infonya, pelaku dan keluarganya belum ada sepekan tinggal di Desa Perian kecamatan Muara Muntai, ” ungkapnya.

LH diperkirakan baru bekerja selama dua hari di perusahaan PT JMS dan belum terima gaji. Selasa 5 Juli 2022 pagi, LH beserta keluarganya berjalan kaki menuju Muara Leka, sempat istirahat di beberapa rumah warga karena kelelahan berjalan kaki.

“Keluarga tersebut jalan kaki tidak berdekatan satu sama lainnya. Si istri yang lebih banyak menggendong si anak, ” ucap Hardi.

Pada sore harinya, kerabat Hardi sempat menanyakan tujuan perjalanan ke istri yang jadi korban pembunuhan. “Mau kemana jalan kaki, sudah sore?”.

Istri pelaku menjawab bahwa mereka sudah capek di perantauan. Sang suami LH sakit-sakitan dan rencananya mau pulang kampung ke Flores NTT melalui pelabuhan Balikpapan.

“Kakak saya memberikan saran, kalau sore hari sudah tidak ada lagi travel ke Balikpapan, tunda saja bisa menginap di Muara Leka. Kakak saya sempat membantu uang Rp 200.000,” katanya.

Setelah menerima uang bantuan tersebut, istri LH mengakui juga sakit-sakitan. Pandangannya kerap berkunang-kunang dan gelap.

“Pembunuhan dilakukan di malam harinya, di rumah Andrianus yang kebetulan kosong. Posisi mayat istri ditutupi tikar, dan mayat si anak ditutupi baju pink oleh pelaku, ” sebutnya lagi.

Keesokan harinya, Rabu 6 Juli 2022 sekitar pukul 15.30 WITA, si pemilik rumah Andrianus hendak mengambil alat untuk menyemprot sawit. Namun, dia dikagetkan oleh keberadaan dua mayat tersebut.

“Andrianus sempat membangunkan istri LH, untuk bangun dan bergegas pindah. Ternyata dilihat banyak darah yang mengering dari kedua orang tersebut. Diperiksa denyut nadi dan jantung sudah tidak bergerak lagi, dipastikan tewas, ” ucapnya.

Andrianus langsung melapor ke Polsek Muara Muntai.  Dia pun urung pindah ke rumah itu akibat kejadian ini. Padahal, rumah sudah dibersihkan sejak tiga hari yang lalu.

“Memang banyak warga timor yang bekerja di perusahaan sawit yang ada di Muara Leka dan Perian, ” pungkasnya.

Penulis: Andri

Editor: MH Amal

LAINNYA