HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Sudah memanaskan mesin politik menyambut Pemilu 2024, partai Nasdem Kukar diterpa gejolak internal. Sejak lama berembus isu kepemimpinan Marwan, salah satu politisi senior, akan di-reshuffle oleh DPP Nasdem.
Nama pengganti yang mencuat adalah sosok Awang Yacoub Luthman. Kehadiran pria yang gagal maju di Pilkada Kukar 2020 lalu sebagai kader Nasdem, tampaknya mengusik ketenangan Marwan. Sejak isu panas pergantian ketua tersebut berhembus, Marwan merencanakan akan mengundurkan diri.
“Insya Allah, saya akan ajukan pengunduran diri dari Ketua Nasdem Kukar,” ucap Marwan, Senin 26 Desember 2022, kepada Headlinekaltim.co.
Terpisah, Sekretaris Nasdem Kukar, Arifani mengakui sudah mendengar rencana ketuanya mengundurkan diri. Namun, dirinya berharap Marwan mengurungkan niat itu.
“Kalau beliau tetap keukeuh mengundurkan diri, kami tidak bisa berbuat banyak juga. Tapi, kan ini baru isu saja, kita lihat saja nanti dalam waktu dekat ini,” ucapnya.
Soal isu bakal digantinya Marwan dengan Awang, di internal Nasdem Kukar sudah mengetahui isu ini sejak lama.
“Gelagatnya, saat info kepindahaan AYL dari PKB ke Nasdem, akhirnya berhembus isu akan ada pergantian saudara Marwan,” sebutnya.
Jika keluar SK kepengurusan DPP Nasdem Kukar menggeser posisi Marwan, maka ada kemungkinan perubahan pula di struktur kepengurusan di bawahnya.
Isu santer yang beredar, Marwan bakal pindah ke partai lain.”Saya belum pernah dengar Pak Marwan akan pindah partai. Kalau SK-nya, memimpin sampai 2025,” ucapnya.
Kegaduhan politik yang mendera Nasdem Kukar membuat kader yang siap perang di Pemilu 2024 mulai kocar-kacir. Bahkan, beberapa pengurus Nasdem sudah ada yang mengundurkan diri.
“Beberapa bakal Caleg juga ada beberapa yang mundur dari Nasdem,” ucapnya.
Kalau Marwan tidak lagi memimpin Nasdem Kukar, kata Arifani, kekuatan Nasdem di Kukar bisa berkurang, bahkan hilang. Sebab, bertahun-tahun, Marwan dan pengurus sudah bahu-membahu menguatkan Nasdem di 18 kecamatan dan kelurahan/desa.
“Sebagian besar pengurus Nasdem di kecamatan dan desa adalah massa loyalis Marwan. Sayang jika gejolak ini tetap berkepanjangan,” pungkasnya.(Andri)