26.2 C
Samarinda
Friday, May 3, 2024

Begini Saran Psikolog Soal Mahasiswi yang Membunuh Janinnya di Kamar Kos

Jika nantinya  dari pemeriksaan NA ditemukan indikasi  depresi, maka Ayunda menyarankan kepolisian terlebih dulu melakukan perawatan. Kondisi depresi bisa menjadi dasar terjadinya perilaku menyimpang. 

Dalam ilmu kejiwaan, bebernya, depresi pelaku bisa terjadi dalam dua jenis. Pertama, depresi postartum, di mana kondisi ini adalah depresi pascamelahirkan dengan keadaan tertekan lantaran tidak ada suami sehingga suasana hatinya kacau murung dan merasa tidak berdaya.  

“Kasus kedua lebih parah, bahkan bisa menyebabkan kondisi psikotic postartum yang bisa memicu perilaku agresif seorang ibu untuk membunuh anaknya atau si ibu melakukan tindakan bunuh diri. Jadi depresinya itu terlebih dulu harus dipulihkan dan dirawat. Karena logikanya kalau orang sakit tidak diobati dan ditahan malah justru jadi lebih sakit nantinya, ‘kan,” tukasnya.  

Dikatakannya, dari pemeriksaan kejiwaan itu juga nantinya aparat penegak hukum bisa mengungkap motif sesungguhnya dari pelaku aborsi sehingga memperlakukan bayinya sedemikian sadis. 

“Ini sudah di luar kelaziman. Ini tidak masuk dalam perilaku normal. Makanya ini perlu pemeriksaan medis kejiwaannya,” pungkasnya. 

Penulis: Riski 

Editor: MH Amal 

- Advertisement -

LIHAT JUGA

TERBARU