33.6 C
Samarinda
Saturday, April 20, 2024

Begini Saran Psikolog Soal Mahasiswi yang Membunuh Janinnya di Kamar Kos

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Kasus aborsi yang dilakukan seorang mahasiswi asal Kota Bontang berinisial NA (25) di indekosnya, Jalan Wolter Monginsidi, Gang 2, RT 22, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda Rabu, 22 September 2021, menggegerkan warga.   

Sebab, perilaku mahasiswi semester akhir di salah satu universitas swasta ini  mengubur sang jabang bayi dalam pot plastik dan disimpan di kamar kosnya.   

“Masa iya tidak ada rasa empatinya seorang ibu, apalagi ini (janin) sudah wujud manusia. Kalau dugaan gangguan jiwa berat sepertinya tidak karena sang ibu masih bisa ke rumah sakit dengan kesadarannya sendiri. Kepolisian harusnya tetap diarahkan kepemeriksaan kejiwaan si ibu tersebut,” ungkap Psikolog  Ayunda Ramadhani, Kamis 30 September 2021.   

Menurut Psikolog yang lama bekerja di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Atma Husada ini, jika menelaah lebih jauh dari pengakuan dan fakta yang ditemukan kepolisian dari kasus aborsi tersebut, ada yang memerlukan pendalaman sisi kejiwaan pelaku. 

“Karena ada gap antara pengakuan si ibu janin dan fakta yang ditemukan. Kalau alasan  tidak direstui karena beda agama dan lainnya ini juga menjadi pertanyaan. Kenapa kandungannya itu dipertahankan sekian lama? Pertanyaan ini harus digali lebih dalam tentunya,” jelasnya.  

Lanjut Ayunda, bisa saja sebelumnya NA pernah melakukan upaya aborsi saat kandungannya masih berusia dini, tapi gagal. Kemudian, kondisi bayi aborsi yang dimasukkan ke dalam pot ini menimbulkan pertanyaan besar. Sebab, seorang ibu selalu mempunyai insting melindungi. 

“Apakah depresi karena diduga si ibu coba melakukan aborsi dari dulu tapi selalu gagal hingga akhirnya ia merasa tertekan. Jadi indikasi gangguan kejiwaannya juga harus diperiksa,” tambahnya.  

- Advertisement -

LIHAT JUGA

TERBARU