HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan pihaknya bersama TNI-Polri dan OPD terkait, berupaya semaksimal mungkin melakukan pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Hal itu disampaikannya usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan tahun 2021 yang dipimpin oleh Presiden Jokowi secara virtual, Senin sore, 22 Februari 2021 dari ruang Ruhui Rahayu lantai 1 Kantor Gubernur Kaltim.
“Harus dicegah, termasuk soal kebakaran hutan dan lahan. Itu memang rumusnya dan dia selalu menekankan itu. Peraturan-peraturan itu sudah diingatkan beliau (Presiden Jokowi, red) bahwa untuk Kapolda, Panglima karena urusannya yang bisa ditangani dia langsung. Tapi kalau Gubernur, Bupati tidak bisa kali ya,” ujarnya pada awak media.
Upaya pencegahan Karhutla di Kaltim sendiri, kata Gubernur Isran Noor telah dilakukan sejak lama dengan persiapan personil dan koordinasi antar instansi. Lebih dari 2.500 orang tenaga yang berasal dari TNI-Polri, BPBD dan relawan disiapkan untuk penanganan Karhutla di Kaltim.
“Upaya pencegahan kita sudah menyiapkan persiapan-persiapan, koordinasi dan melakukan yang namanya pemantauan peralatan. Kita di Kaltim ada sekitar 2.400-2.500 tenaga yang disiapkan. Dari tenaga Polri, Militer kemudian Kehutanan, BPBD, relawan ada juga dari mereka yang peduli api. Tentu dengan peralatan yang cukup banyak,” terang mantan Bupati Kutim ini.
Disinggung soal daerah-daerah di Kaltim yang termasuk rawan Karhutla, Gubernur Isran Noor mengaku ada 5 Kabupaten di Kaltim yang masuk kategori rawan bencana Karhutla.
“Di Kukar, Kutim, sebagian Kutai Barat, Mahulu. Salah satu titik-titik menjadi perhatian kita, termasuk Kabupaten Berau. Jadi sudah ada, terutama daerah yang memang biasanya dari kejadian itu di titik-titik yang sama. Misalnya daerah gambut di Kukar, daerah Tabang dan ada juga sebagian di Kutai Timur,” pungkasnya.
Penulis : Ningsih
Editor: Amin