HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Wakil Bupati Berau, Gamalis, membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Berau pada Senin, 10 Juni 2024 di Balai Mufakat.
Menurutnya, update 8 aksi konvergensi sangat penting dalam menekan kasus stunting di Bumi Batiwakkal, terutama dari sisi pendampingan dan pembinaan terhadap pelaku maupun pemerintah kelurahan dan kampung.
“Tahun 2023, Berau memiliki 16 kampung/kelurahan sebagai lokus stunting yang mana terdapat 914 balita dari 3.976 KK,” ungkapnya.
Untuk itu, Gamalis mendorong untuk bersama-sama mengoptimalkan intervensi pencegahan stunting terhadap remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, balita, serta keluarga penerima manfaat.
“Kita tingkatkan sosialisasi dan edukasi masyarakat, kemudian kembangkan kepedulian bersama terkait aksi cegah stunting Kabupaten Berau,” tuturnya.
Kata dia, TPPS Berau juga akan melakukan review untuk bahan evaluasi perbaikan program ke depannya. Target prevalensi balita stunting Kaltim pada tahun 2024 adalah 12,9 persen.
“Saya menginstruksikan kepada seluruh perangkat terakit untuk dapat memaksimalkan kinerjanya agar target ini dapat dicapai,” ucapnya.
Bahkan, Pemkab Berau telah mengalokasikan dana kegiatan percepatan penanganan stunting tahun 2024 sebesar Rp178 miliar lebih. “Kita perlu memastikan kualitas kesehatan anak-anak kita khususnya di Kabupaten Berau sebagai penerus di masa yang akan datang,” pungkasnya (Adv/Riska)
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim