src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js"> Musibah Banjir Kalsel Dikhawatirkan Akan Terjadi di Kaltim

Musibah Banjir Kalsel Dikhawatirkan Akan Terjadi di Kaltim

2 minutes reading
Thursday, 21 Jan 2021 08:15 77 Muhammad Yamin

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun menanggapi soal beberapa kejadian banjir dan tanah longsor yang terjadi di beberapa daerah di Kaltim.

Dirinya juga mengkhawatirkan, musibah yang terjadi di Kalimantan Selatan akan menimpa juga di Kalimantan Timur.

Bukan tanpa alasan Legislatif dari Fraksi PDIP ini mengkhawatirkan hal tersebut. Menurutnya, sejarah Kalimantan Selatan dahulunya ramai dengan aktivitas pertambangan ilegal. Yang mana, aktivitas tersebut juga terjadi di Kalimantan Timur.

Pengupasan lahan hijau akibat aktivitas penambangan, akan menyebabkan berkurangnya penyerapan air hujan ke dalam tanah. Akibatnya, air dengan mudah meluap dan menyebabkan banjir. Dan itulah yang terjadi di Kalimantan Selatan, ia menilai musibah yang terjadi karena aktivitas penambangan di provinsi itu cukup masif.

Sehingga Samsun mengingatkan Pemerintah Provinsi untuk lebih mengawasi aktivitas pertambangan, khususnya tambang ilegal yang kerap “menggaruk” lahan tanpa izin.

“Efeknya sudah nyata ya dirasakan oleh masyarakat di Kalsel. Makanya jangan sampai dari ulah dan ingin mendapatkan untung masyarakat luas yang dirugikan,” katanya.

Kepada oknum-oknum penambang liar, Samsun meminta untuk segera menghentikan aktivitas pertambangan di kawasan hijau maupun konservasi. Sebab kawasan tersebut menjadi kawasan serapan air dan penanggulan banjir.

“Dampaknya sudah nyata di Kalsel. Habis tenggelam dan sudah di obrak-abrik. Mau di Kaltim seperti di Kalsel? Ini yang saya takutkan,” katanya.

Di Kaltim sendiri, khususnya di Kabupaten Kutai Kartanegara mudah ditemui lubang tambang yang tersebar di seluruh Kecamatan. Dia mencontohkan, kawasan Samboja. Aktivitas tambang di daerah itu sudah tidak dapat dikontrol. Parahnya lagi, aktivitas penambangan lokasinya berdekatan dengan permukiman warga.

“Untuk jumlah titik saya tidak bisa menyebutkan. Pokoknya se-Kukar dan kami mengklarifikasi per kecamatan,” pungkasnya.

Penulis : Ningsih

Editor: Amin

LAINNYA