HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Kalimantan Timur, meluncurkan Pusat Studi Konstitusi Demokrasi dan Masyarakat (Sideka) sebagai upaya memperkuat literasi dan demokrasi di lingkungan kampus. Langkah ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena dianggap mampu membuka ruang diskusi akademik sekaligus meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya literasi politik.
Direktur Sideka, Suwardi Sagama, menjelaskan bahwa peluncuran Sideka dirangkaikan dengan diskusi perdana bertajuk Talaqqi Konstitusi, yang secara rutin akan membedah pasal-pasal dalam UUD 1945. Pada diskusi awal, tema yang diangkat adalah Pasal 18 ayat (4) UUD 1945, yang menyoroti mekanisme pemilihan kepala daerah secara demokratis.
“Pemilihan kepala daerah secara langsung adalah wujud demokrasi yang diatur dalam undang-undang, meskipun tidak disebutkan secara eksplisit dalam UUD 1945,” ujar Ikhwanul Muslim, pengajar Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, yang menjadi narasumber utama.
Ikhwanul memaparkan bahwa praktik pemilihan langsung merupakan hasil keputusan politik yang dituangkan dalam regulasi oleh DPR dan pemerintah. “Ini adalah proses demokrasi yang telah berkembang, dan masyarakat harus memahami konteks hukumnya,” tambahnya.
Sebagai pelengkap inisiatifnya, Sideka juga meluncurkan Buletin Supremasi, yang dirancang untuk mendorong diskusi dan analisis ilmiah di lingkungan kampus. Menurut Suwardi Sagama, buletin ini diharapkan menjadi media strategis dalam memperkuat budaya literasi di kalangan mahasiswa dan dosen.
“Literasi adalah landasan demokrasi. Dengan adanya media seperti ini, kita dapat membuka ruang untuk berdialog dan berbagi pandangan secara ilmiah,” jelasnya.
Acara ini turut menghadirkan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalimantan Timur, Irwansyah, yang memberikan perspektif terkait peran pemuda dalam menjaga demokrasi. Ia menegaskan pentingnya kecerdasan dalam memilah informasi, terutama di era digital yang dipenuhi berita bohong atau hoaks.
“Pemuda adalah garda terdepan dalam menjaga demokrasi yang sehat. Transparansi dalam kampanye politik sangat penting, dan ini harus diawasi dengan ketat oleh KPU dan Bawaslu,” ujar Irwansyah.
Ia juga memuji peluncuran Sideka sebagai langkah progresif dalam mendorong inovasi media digital sekaligus memperkuat pemahaman terhadap isu-isu politik dan hukum.
“Sideka menjadi wadah strategis untuk membangun kesadaran kritis di kalangan mahasiswa, yang nantinya akan berperan sebagai pemimpin masa depan,” tambahnya.
Artikel Asli baca di Antaranews.com
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim