HEADLINEKALTIM.CO, JAKARTA – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, membeberkan peningkatan signifikan transaksi judi online di Indonesia sepanjang tahun 2024. Hingga Oktober 2024, tercatat nilai transaksi judi online mencapai Rp283 triliun, menunjukkan lonjakan besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Menurut Ivan, hanya pada semester pertama 2024 saja, transaksi sudah mencapai Rp174 triliun, dan angkanya terus meroket.
Dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR pada Rabu (6/11/2024), Ivan mengungkapkan bahwa peningkatan transaksi judi online ini bahkan diperkirakan akan melampaui total transaksi yang terjadi sepanjang 2023. Fenomena ini menunjukkan bahwa perjudian online masih menjadi aktivitas yang sulit dihentikan meski berbagai upaya pemberantasan telah dilakukan. “Perputaran dana judi online per semester satu sudah menyentuh Rp174 triliun. Dan, menjelang semester dua sudah terlihat Rp283 triliun,” ujar Ivan di hadapan anggota Komisi III DPR.
Ivan juga menjelaskan, dalam kurun waktu 2022 hingga Oktober 2024, transaksi judi online mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Ia menyoroti bahwa kenaikan transaksi judi online ini mencapai 237,48 persen dibandingkan data yang sama di tahun 2022. “Artinya, tren ini menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat, bahkan transaksi di tengah semester pertama tahun 2024 sudah melampaui total transaksi setahun penuh pada 2022,” jelasnya.
Peningkatan besar ini, lanjut Ivan, menuntut adanya kolaborasi lintas Kementerian dan Lembaga untuk memberantas perjudian online secara efektif. Ivan menyatakan, dengan sinergi yang kuat, diharapkan upaya pengawasan dan penindakan terhadap jaringan judi online dapat semakin diperketat.
Di tengah upaya pemberantasan yang terus dilakukan, para bandar judi online diketahui memiliki strategi tertentu untuk menghindari pengawasan PPATK. Salah satunya adalah dengan memecah transaksi menjadi nominal yang lebih kecil, sehingga sulit terlacak oleh sistem pengawasan. Ivan menuturkan, mayoritas transaksi dilakukan dengan nominal kecil agar mudah diakses masyarakat menengah ke bawah.
“Rata-rata bandar judi online memang melakukan transaksi kecil-kecil, satu rekening bisa terhubung dengan banyak akun kecil. Dengan strategi ini, pasar mereka bisa masuk ke berbagai kalangan,” ungkap Ivan.
Menurutnya, banyaknya transaksi dengan nominal rendah ini juga menunjukkan bahwa judi online berhasil menyebar luas di masyarakat, hingga mencapai kalangan ekonomi menengah ke bawah. “Pasar judi online sudah merambah ke masyarakat lebih luas, dan banyak transaksi dari kalangan bawah yang memanfaatkan nilai transaksi kecil ini,” tambahnya.
Artikel Asli baca di rri.co.id
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim