HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG- Toleransi beragama terus dijalankan oleh SMPN 3 Tenggarong Seberang agar para siswa memiliki karakter dan terutama menghargai perbedaan keyakinan.
Ditangan sang Kepala Sekolah, Joko Trianto yang membudayakan kebiasaan beribadah saling toleransi. Letak SMPN 3 Tenggarong Seberang berada di Desa Kerta Buana, yang masyarakatnya didominasi transmigran Bali.
“Siswa kami didominasi agama Hindu, sisanya beragama Islam dan kristen, ” sebut Joko, Sabtu 6 Agustus 2022, di ruang kerjanya.
Apa yang dilakukan demi mempertahankan budaya toleransi di sekolah tersebut. Setiap waktu solat Dzuhur tiba, siswa yang beragama Islam, bergerak ambil wudhu dan solat di ruang Laboratorium yang dijadikan mushola.
Bagi siswa beragama kristen tetap berdoa dikelas, sedangkan siswa beragama hindu, berdoa di lapangan, jika cuaca terik, maka berdoa dilakukan dibawah pohon komplek sekolah yang dipimpin guru pendamping.
“Semua siswa saling beribadah dan berdoa sesuai keyakinannya,” sebutnya.
Kebiasaan mulia tersebut berlangsung dari hari Senin-Kamis, sedangkan Jumat-Sabtu tidak ada. Selama beribadah masing agama, dipandu oleh guru pembimbing.
“Meski guru pembimbingnya tidak hadir karena ada kegiatan, beribadah tetap dilakukan secara khusuk dan mandiri oleh siswa, ” sebut Joko, yang lama mengajar di SMPN 2 Tenggarong ini.
Sub koordinator peserta didik dan pembentukan karakter siswa SMP Disdikbud Kukar, Kusrani sanggat takjub, dengan apa yang dilakukan SMPN 3 Tenggarong Seberang. Dan dirinya meminta kebiasaan tersebut bisa dipertahankan.
“Program inovasi manajemen sekolah, memang harus memperhatikan juga kearifan lokal masing-masing wilayah. Tiap daerah tidak bisa disamakan satu dengan yang lainnya, ” tandasnya. (Adv120/Andri)