HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Asisten I Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim HM Jauhar Effendi mengungkap, dari 58 rumah sakit yang ada di Kaltim, 43 rumah sakit sudah melaporkan stok oksigennya semakin menipis. Bahkan, hanya mampu bertahan hingga 2 hari ke depan.
Hal itu dikatakannya kepada headlinekaltim.co pada Rabu 28 Juli 2021.
“Itu berdasarkan data yang masuk lewat Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS). Jadi dari 58 RS yang ada di Kaltim, 43 RS yang sudah melaporkan pemakaian (oksigen, red), sedang ketersediaan dan estimasi stok (oksigen) akan habis,” bebernya.
Kata dia, untuk jenis oksigen cair yang ada di rumah sakit di Kaltim akan habis dalam waktu 2 hari ke depan.
“Tabung kecil ukuran 1m3 sekitar 2 hari (habis, Red). Tabung sedang ukuran 2m3 juga dalam 2 hari ke depan habis. Sedang tabung besar ukuran 6m3 hanya diperkirakan mampu bertahan hingga sehari ke depan,” terangnya.
Menurutnya, ini terjadi karena tingginya permintaan atau kebutuhan oksigen di rumah sakit sebagai akibat dari lonjakan pasien COVID-19 yang dirawat.
Untuk itu, lanjutnya, Pemprov Kaltim telah mengajukan permohonan kepada perusahaan-perusahaan besar pemasok oksigen untuk membantu memasok oksigen dalam jumlah besar.
“Seluruh keperluan oksigen rumah sakit, dipasok oleh PT Samator. Namun, karena peningkatan permintaan yang tajam sehingga terjadi defisit,” katanya.
“Kami memohon kepada Pemerintah Pusat untuk menambah peralatan penghasil oksigen konsentrator, terutama untuk RS di Kubar dan Mahulu. Karena kalau pakai tabung oksigen waktunya terlalu lama. Kami juga memohon peminjaman tabung oksigen dari perusahaan besar dan memohon perusahaan, terutama BUMN yang bisa memproduksi oksigen untuk membantu keperluan RS,” pungkasnya.
Penulis : Ningsih
Editor: MH Amal