HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Memasuki pengujung bulan Agustus 2020, serapan APBD Kutai Kartanegara baru tembus 22 persen.
Ini menjadi catatan bagi Wakil Ketua DPRD Kukar Alif Turiadi. Serapan anggaran ini tentu menunjukkan realisasi pembangunan juga masih minim.
“Ini sudah akhir Agustus, bahkan sudah mau masuk persiapan pembahasan APBD Perubahan, tapi serapan APBD murni tembus hanya 22 persen, kok bisa seperti ini,” tukas Alif, baru-baru ini, di ruang kerjanya.
Politisi Gerindra Kukar tersebut mempertanyakan penyebab lambatnya serapan anggaran Pemkab Kukar. Apakah terkait pandemi Covid-19 atau akumulasi faktor lain.
Idealnya, kata Alif, pada akhir Agustus, serapan anggaran sudah mencapai hampir 60 persen.
“Kita akan dorong teman-teman di komisi-komisi DPRD sebagai mitra kerja Organisasi Perangkat Daerah(OPD), guna men-support OPD agar rencana kegiatan yang sekiranya bisa dilaksanakan, segera dijalankan,” bilang Alif.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kukar Sunggono mengatakan, serapan anggaran yang rendah masih wajar karena pembangunan baru berjalan setelah new normal diberlakukan.
Tiga bulan masa pandemi pertama, hampir tidak ada kegiatan di OPD.
Namun, mantan Camat Muara Badak ini juga tidak tinggal diam. Dia mendorong OPD untuk merealisasikan kegiatan yang sudah direncanakan agar realisasi anggaran semakin meningkat.
“Ini sudah kita percepat, mudah-mudahan bisa tembus target, bulan depan sudah tembus 50 persen serapan anggaran,” pungkasnya.
Penulis: Andri