HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Kendati Kaltim masuk peringkat 3 nasional imunisasi anak nasional, namun cakupan imunisasi baru mencapai 57 persen, dari target minimal imunisasi anak 95 persen.
“Cakupan imunisasi anak kita baru mencapai 57 persen dari target 95 persen. Tapi angka ini sudah pada peringkat 3 secara nasional. Jadi walaupun masih jauh target, kita bisa di peringkat ini,” ucap
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Setyo Budi Basuki, Rabu siang 6 Juli 2022.
Berdasarkan hasil pemetaan, diakuinya terdapat masalah terkait cakupan imunisasi yang rendah di Kaltim, walaupun secara nasional Kaltim berada di peringkat 3 besar.
“Sasaran untuk bulan imunisasi anak nasional ini mulai usia 9 sampai 12 tahun, itu adalah anak usia sekolah. Sementara pelaksanaan bulan imunisasi anak, kemarin kita mulai tanggal 18 Mei dan harusnya berakhir 18 Juni, karena bunyinya 1 bulan. Kebetulan saat itu anak sekolah banyak yang libur, sehingga sulit teman-teman Dinas Kesehatan untuk mengakses anak-anak,” terangnya.
“Ada 2 sasaran, yakni pendidikan umum dan Madrasah Tsanawiyah,” sambungnya.
Berdasarkan laporan harian kumulatif sampai dengan 5 Juli 2022, capaian kumulatif imunisasi tambahan Campak, Rubella di 10 kabupaten/kota di Kaltim, yakni :
1. Tertinggi di Kabupaten Mahakam Ulu, sebanyak 123,8 persen.
2. Kabupaten Kutai Barat sebanyak 102,5 persen.
3. Kota Balikpapan sebanyak 70,9 persen.
4. Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 63,9 persen.
5. Kabupaten Penajam Paser Utara sebanyak 63,4 persen.
6. Kabupaten Paser sebanyak 52,0 persen.
7. Kota Bontang sebanyak 50,8 persen.
8. Kabupaten Kutai Timur sebanyak 48,2 persen.
9. Kabupaten Berau sebanyak 43,9 persen.
10. Terendah Kota Samarinda sebanyak 40,4 persen.
“Cakupan paling rendah adalah Kota Samarinda. Oleh karenanya, mohon yang membawahi pada sasaran imunisasi anak ini bisa memberikan masukkan jadwal, sehingga teman-teman di Puskesmas bisa memberikan akses. Karena Lagi-lagi kita harus bersama-sama menyelesaikan masalah ini,” katanya.
Dirinya berharap, peran serta dari stekholder dapat mendukung pelaksanaan imunisasi anak dan balita di Kaltim, untuk benar-benar menciptakan generasi bangsa yang sehat.
“Ini tugas kita bersama untuk menyehatkan bangsa, karena kalau anak-anak menderita penyakit yang harusnya bisa dicegah dengan imunisasi, maka kita akan mengalami loss generasi. Di kemudian hari kita bisa mendapatkan generasi yang tidak bisa mempunyai daya sehat yang tinggi, karena kesehatannya terhambat sejak dalam kandungan sampai dewasa,” tutupnya. (Ngh/Adv/Kominfo)