HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Samarinda resmi menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) ke-34 dan Sarasehan yang bertempat di Gedung Aula Teater Prof Masjaya Universitas Mulawarman pada Kamis, 17 Oktober 2024 malam.
Kegiatan tersebut mengangkat tema “Episentrum Gerakan dan Kaderisasi” yang dipaparkan oleh narasumber kompeten. Ada Ketua Ikatan Alumni PMII Kaltim, Dr. H. Rusman Ya’qub, M.Si., Ketua Majelis Pembina Cabang PMII Kota Samarinda, Slamet Ari Wibowo, S.Pd., dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FKIP Unmul, Dr. Bibit Suhatmady, S.Pd, M.Pd.
Ketua Umum PC PMII Kota Samarinda, Ahmad Naelul Abrori, menjelaskan bahwa Konfercab kali ini merupakan momentum penting untuk menentukan arah pergerakan PMII di Kota Samarinda menjelang pemilihan kepengurusan baru organisasi.
“Kegiatan ini menjadi forum untuk memilih ketua PMII yang baru, serta menetapkan arah gerakan organisasi dalam beberapa tahun ke depan. Dengan usia PMII Samarinda yang hampir 60 tahun, sudah banyak kontribusi dan kader yang tersebar di seluruh Kalimantan Timur,” ujarnya.
Dia juga menekankan pentingnya peran PMII sebagai episentrum gerakan dan kaderisasi di Samarinda. Menurutnya, PMII harus terus berperan aktif dalam memberikan gagasan, evaluasi, dan kritik membangun, baik dari internal maupun alumni yang turut hadir dalam sarasehan.
“Sarasehan ini juga menjadi ajang diskusi untuk mendengar pandangan dari para alumni serta pemerintah tentang bagaimana arah pergerakan PMII ke depan,” tambahnya.
Ketua IKA PMII Kaltim, Dr. H. Rusman Ya’qub, dalam pemaparannya menyebutkan bahwa Samarinda memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pergerakan dan kaderisasi di Kalimantan Timur.
“Samarinda sebagai episentrum gerakan harus mampu menjadi magnet yang mempengaruhi daerah-daerah lain, baik dari segi gagasan maupun pengembangan kader,” katanya.
Namun, lanjut Rusman, hal tersebut hanya mampu dicapai apabila diikuti dengan kemampuan intelektual kaum muda sebagai bentuk kritis dalam berpikir.
“Mahasiswa harus terus mengasah kemampuan intelektualnya, dan ini tidak hanya datang dari bangku kuliah, tetapi juga dari keterlibatan aktif dalam organisasi seperti PMII,” ucapnya
Ketua Majelis Pembina Cabang PMII Kota Samarinda, Slamet Ari Wibowo, menegaskan pentingnya kaderisasi yang berkelanjutan di tubuh PMII yang mampu mengemban misi organisasi serta memahami nilai-nilai yang diwariskan sebelumnya.
“Kami berharap pemimpin baru nantinya tetap menjaga nilai-nilai organisasi dan tidak melupakan pentingnya proses kaderisasi. Melanjutkan program-program yang relevan dan terus mencetak kader berkualitas adalah prioritas,” tuturnya.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FKIP Unmul, Dr. Bibit Suhatmady S.Pd., M.Pd., juga memberikan perspektifnya terkait kontribusi mahasiswa dalam pembangunan masyarakat. Menurutnya, mahasiswa yang tergabung dalam organisasi seperti PMII harus memiliki peran strategis dalam membawa perubahan, terutama dalam ranah sosial dan intelektual.
“Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk belajar di bangku kuliah, tetapi juga harus berperan dalam memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan masyarakat. PMII dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengasah kecakapan ini,” jelasnya.
Melalui sarasehan tersebut, Abrori berharap agar kepemimpinan baru PMII Kota Samarinda nantinya akan terus mengemban amanah dan meneruskan umur panjang perjuangan rakyat dan mahasiswa. (Zayn)
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim