25.6 C
Samarinda
Thursday, December 12, 2024

Smart City Tidak Selalu Identik dengan Aplikasi

HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Ketika mendengar istilah smart city atau kota pintar, banyak pihak selalu menghubungkan dengan aplikasi teknologi dalam pengelolaan kawasan. Padahal, kota pintar tidak selalu identik dengan aplikasi teknologi.

Ini ditegaskan oleh Kepala Diskominfo Kukar Dafip Haryanto. “Smart city tidak selalu berhubungan dengan aplikasi IT,” sebut Dafip kepada headlinekaltim.co.

Mantan Kabag Humas Pemkab Kukar ini menuturkan, saat FGD dengan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), terkait dukungan Smart City Kukar, yang ada di benak pimpinan OPD adalah hal-hal berbau aplikasi.

“Saat ini, pimpinan OPD sudah tercerahkan, bahwa tidak semuanya smart city berhubungan dengan aplikasi, ” ucapnya.

Dafip mencontohkan program rumah ramah anak Kukar yang menjadi bagian dari smart city. Begitu juga, dengan program pengelolaan sampah berbasis lingkungan.

“Prinsipnya memudahkan layanan masyarakat, juga bagian dari smart city, ini yang kita pahami, ” ucap Dafip.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kukar Sunggono meminta, dokumen master plan smart city yang disusun oleh tenaga ahli dari UGM Jogjakarta jangan hanya sebatas dokumen yang ditaruh di atas meja.

Namun, harus diimplentasikan dengan program inovasi masing-masing OPD. Dia mencontohkan pada bidang smart branding daerah, adalah ranah Dinas Pariwisata dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

Contoh lainnya adalah program mewujudkan kesejahterakan masyarakat.  “Bisa dengan program smart pengembangan kawasan pertanian, ” tandasnya.

Penulis: Andri

Editor: MH Amal

- Advertisement -

LIHAT JUGA

TERBARU

POPULER