HEADLINEKALTIM.CO, BALIKPAPAN –PT Pertamina Patra Niaga di Regional Kalimantan mengaktifkan Posko Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru) sejak 15 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024. Satgas tersebut dibentuk untuk memastikan stok dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) terpenuhi selama periode Nataru.
Executive General Manager (EGM) PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Alexander Susilo mengatakan konsumsi BBM di wilayah Kalimantan selama periode Nataru diproyeksi akan ada kenaikan.
Untuk BBM jenis BBM jenis Gasoline (Pertamax Turbo, Pertamax dan Pertalite) sebesar 3,9 persen dari 7.834 Kiloliter (KL) per hari di saat normal menjadi 8.143 KL saat Nataru.
Kemudian BBM jenis Gasoil (Dex Series dan Biosolar) sebanyak 1,1 perden dari 3.244 Kiloliter per hari di saat normal menjadi 3.281 KL. Sedangkan Avtur mengalami keniakan terbesar 0,9 persen dari 528 KL per hari di saat normal menjadi 538 KL.
“Kemudian untuk Provinsi Kaltim, estimasi peningkatan BBM jenis Gasoline mencapai 5,1 persen dari 2.165 KL menjadi 2.274 KL, BBM jenis Gasoil sebesar 1,2 persen, dari 780 KL menjadi 789 KL dan Avtur sebesar 6,1 persen dari 262 KL menjadi 278 KL dari rata-rata harian normal,” kata Alex.
Alex melanjutkan, khusus di beberapa wilayah jalur potensial seperti jalur tol, wisata dan logistik, Pertamina juga menyiagakan SPBU sebanyak 85 unit. Di antaranya di Kaltim sebanyak 25 SPBU, Kalbar 15 SPBU, Kalteng 12, Kaltara 2 SPBU dan Kalsel 31 SPBU.
“Seluruh SPBU siaga ini akan beroperasi selama 24 jam dan telah dilakukan build up stok sejak H-7,” ujar Alex.
Alex memastikan, kuota dan stok BBM serta Avtur di seluruh Kalimantan dalam keadaan aman. Patra Niaga akan terus mengoptimalkan penyediaan stok tersebut. Terkait ketahanan stok rata-rata 9 – 11 hari akumulatif.
“Kami berharap masyarakat tidak perlu panik akan kondisi stok BBM. Di beberapa daerah di Kalimantan memang kerap terjadi keterlambatan pasokan, bukan karena masalah kuota tapi lebih ke arah teknis. Contoh dari kendala teknis adalah distribusi saat di laut karena cuaca kurang baik sehingga butuh waktu tambahan,” ucap Alex.
Dukungan dari instansi dan aparat pemerintah diperlukan untuk memperlancar distribusi BBM. Pertamina berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait langkah pengamanan pendistribusian BBM, terutama pada titik yang dapat mengakibatkan kemacetan.
Koordinasi juga dilakukan DLLJAR dan Badan Geologi untuk antisipasi kendala daerah rawan macet dan longsor, perbaikan jalan, area keluar dan masuk lokasi fuel terminal, serta bank persepsi untuk memperlancar proses keuangan khusunya di saat hari libur.
“Dalam pelaksanaan Satgas Nataru selain berkoordinas internal baik tim holding maupun subholding, juga selalu berkoordinasi dengan instansi terkait meliputi Kementerian SDM, Kementrian Perhubungan, BPH Migas, Kepolisian, Jasa Marga, TNI dan PT Telkom Indonesia,” tandasnya.
Sebagai sub holding Commercial & Trading dari PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen memastikan kelancaran distribusi energi kepada masyarakat.
Dengan adanya persiapan yang matang dari Pertamina dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan masyarakat dapat merayakan Nataru dengan nyaman dan aman tanpa khawatir kekurangan BBM. (iwan)