24 C
Samarinda
Saturday, February 8, 2025
Headline Kaltim

Periode April-Desember, Capai 334 Pemakaman COVID-19 di TPU Serayu

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Tingginya kasus COVID-19 di kota Samarinda, menyebabkan tidak sedikit pasien yang terpapar, akhirnya meninggal dunia. Tercatat sebanyak 334 kasus meninggal karena COVID-19 yang dimakamkan di taman pemakamam umum (TPU) Jalan Serayu, Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara selama periode April hingga Desember 2020.

Data yang dikeluarkan oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman kota Samarinda, pemakaman COVID-19 di Kota Tepian dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu berdasarkan jenis kelamin, agama, cluaster pemakaman, domisili jenazah dan usia.

Kelompok pertama adalah berdasarkan jenis kelamin, yaitu total yang meninggal COVID-19 dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 210 kasus. Sedangkan perempuan sebanyak 124 kasus. Total keseluruhan 334 kasus.

Berdasarkan agama, pasien COVID-19 yang meninggal mayoritas beragama Islam, yakni sebanyak 289 kasus. Disusul yang beragama Kristen sebanyak 23 kasus, yang beragama Khatolik dan Budha masing-masing 10 kasus dan Hindu 2 kasus.

Berdasarkan klaster pemakaman, pasien COVID-19 yang meninggal di Samarinda banyak dimakamkan di Raudlatul Jannah sebanyak 289 kasus, cluster makam Kristen 29 kasus, Kremasi 15 kasus dan cluster Chinese 1 kasus.

Sementara berdasarkan domisili jenazah sesuai KTP, terbanyak dari Samarinda dengan 299 kasus, luar daerah 34 kasus dan luar negeri 1 kasus.

Berdasarkan kategori usia, terbanyak antara usia 51 sampai 60 tahun sebanyak 113 kasus, lalu usia 61 sampai 70 tahun sebanyak 80 kasus, usia 41 sampai 50 tahun sebanyak 59 kasus, usia 71 tahun ke atas sebanyak 43 kasus, usia 31 tahun sampai 40 tahun sebanyak 22 kasus, usia 0 sampai 10 tahun sebanyak 4 kasus dan usia 11 tahun sampai 20 tahun sebanyak 2 kasus.

Walikota Samarinda Syaharie Jaang usai memimpin rapat terbatas penanggulangan COVID-19 meminta, BPBD kota Samarinda dan Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan COVID-19 terus berupaya dan berkoordinasi untuk terus mengingatkan masyarakat untuk tidak “jenuh” pada COVID-19 sehingga mengabaikan dan kemudian semakin penularan makin meluas.

“Ini karena masyarakat merasa jenuh, sehingga mengganggap biasa. Sedangkan sudah banyak yang meninggal. Untuk itu kita terus berupaya mengingatkan masyarakat untuk tidak abai pada bahaya COVID-19,” kata Syaharie Jaang, Senin 4 Januari 2020.

Penulis: Ningsih

Editor: Amin

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

- Advertisement -
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers Sertifikat Nomor 1321/DP-Verifikasi/K/XI/2024

Populer Minggu Ini

Wali Kota Samarinda Tegaskan Pentingnya Relokasi Warga Bantaran Sungai untuk Penanganan Banjir

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA - Wali Kota Samarinda, Andi Harun,...

Raih Juara I Desain Grafis Tingkat Provinsi, Ini Sosok Fiqhi Orisa Salah Satu Pemuda Kreatif Samarinda 2024

PEMUDA jangan malas. Hal inilah yang ingin disampaikan Fiqhi...

Wali Kota Samarinda Akui Program Penanganan Banjir Belum Tuntas, Komitmen Terus Dilanjutkan

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengakui...

Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu Apresiasi Inisiatif Polres Tanam Jagung untuk Ketahanan Pangan Lokal

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu memberikan apresiasi...

Jubahitam Pertanyakan Karut-marut Pembagian Lapak Pasar Tangga Arung

HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG - Dianggap carut marut dalam pembagian petak...

Tag Populer

Terbaru