HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG- Upaya percepatan penanganan Stunting, Pemkab Kukar mengalokasikan anggaran sebesar Rp 358 miliar pada tahun 2024. Dana tersebut digelontorkan, khusus untuk menurunkan angka kemiskinan dan mempercepat penurunan stunting.
“Ini sejarah. Sehingga, tidak ada alasan lagi bahwa Pemkab Kukar tidak bisa menurunkan angka stunting dengan maksimal di tahun depan,” ujar Rendi Solihin, Kamis 9 November 2023.
Wabup Rendi mengklaim, penangan stunting atau masalah kekurangan gizi terhadap anak-anak selama ini sudah berjalan maksimal, berdasarkan data yang dimiliki Pemkab Kukar, kasus stunting pada tahun 2022 lalu turun 14 persen.
“Tahun ini, diharapkan turun lagi sebesar 1,09 persen. Pemkab Kukar menargetkan, sudah bebas stunting pada 2024 mendatang,” ucapnya.
Rendi Solihin menyebutkan, Pemkab Kukar berhasil mengatasi stunting, berkat kerja keras lintas sektor, mulai dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Kesehatan, hingga Dinas Pertanian Kukar.
“Kolaborasi dan gotong royong seluruh pihak, terbukti mampu penanganan stunting secara positif. Terjadi penurunan angka stunting di Kukar,” paparnya.
Sementara itu, dalam upaya mengatasi masalah gagal tumbuh terhadap balita akibat dari stunting ini, Pemkab Kukar telah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 477 tim.
Setiap tim beranggotakan tiga orang, sehingga total keseluruhannya sebanyak 1.431 orang. Setiap anggota terdiri dari bidan, kader pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK), dan kader keluarga berencana (KB).
Seluruh anggota TPK berstatus relawan dan mengantongi surat keputusan dari pemerintah kelurahan atau desa yang menjadi tempat mereka bertugas. Adapun detail tugas TPK, ialah mendampingi calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan keluarga yang memiliki balita.
“Tim ini disebar ke seluruh wilayah Kukar, untuk mensosialisasikan dan mendampingi masyarakat yang berisiko mengalami stunting,” ungkap Rendi mengakhiri.(ADV57/Andri)