HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Wakil Bupati Berau Gamalis menyampaikan pada saat jembatan Sambaliung ditutup, dirinya tidak bisa mengatur siswa SMA/sederajat yang menjadi kebijakan dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur.
Dirinya menuturkan, seluruh kewenangan SMA bukan dari Pemkab Berau. Untuk itu, pihaknya meminta agar kebijakan yang dibuat tidak mempengaruhi proses pembelajaran siswa.
“Kami tidak bisa berkomentar banyak karena kewenangan SMA ini kan memang ranahnya dari provinsi,” ucapnya pada Selasa, 11 Oktober 2022.
Gamalis mengatakan, bukan berarti Pemkab Berau abai dengan siswa SMA. Dirinya akan upayakan berkoordinasi terkait hal ini ke provinsi.
“Terus juga ada sistem menitipkan siswa SMA Sambaliung untuk belajar di SMA Tanjung Redeb, hal ini mungkin bisa mempengaruhi sistem belajar dan juga adaptasi siswa nantinya,” tuturnya.
Harapannya, kebijakan yang dibuat tidak merepotkan para siswa. Apalagi siswa harus menjaga keselamatan pada saat menyeberang nantinya.
“Memang wacana menyediakan bus untuk siswa sekolah, namun masih mencari dukungan dari pihak ketiga untuk penyediaan tersebut,” ungkapnya.
Dirinya meminta kepada masyarakat maupun siswa sekolah yang nantinya terpaksa harus menyeberang untuk bisa bersabar selama proses perbaikan jembatan Sambaliung hingga Desember mendatang.
“Saya harap kita semua memang harus bersabar, agar perbaikan jembatannya bisa bagus dan aman. Kalau tidak diperbaiki segera, justru lebih berbahaya,” pungkasnya. (Adv)