HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Meningkatnya angka kemiskinan di Kabupaten Berau menjadi sorotan DPRD Berau. Diketahui, angka kemiskinan di Kabupaten Berau pada tahun 2020 berkisar 5,19 persen dan meningkat pada tahun 2022 menjadi 5,88 persen.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi I DPRD Berau, Feri Kombong menyampaikan peningkatan itu terjadi karena dari dampak Covid-19 dua tahun sebelumnya.

“sehingga ada peningkatan masyarakat yang masuk dalam kategori tidak mampu. Nah ini menjadi kendala juga,” ucapnya pada Senin, 24 Oktober 2022 kemarin.

Untuk mengatasi hal tersebut,dirinya menyampaikan perlu pemahaman masyarakat menyukseskan program pemerintah. Termasuk juga dalam mengatur kelahiran anak.

Dia menjelaskan, jarak kelahiran bisa direncanakan dengan baik. Jangan sampai orang tua tidak bisa membiayai, mengurus, dan merawat anaknya.

“Ketika perkembangan anak menjadi buruk maka akan terindikasi stunting. Bukan di tingkat ekonomi yang kurang mampu saja yang mengalami stunting tetapi juga tak jarang di kategori yang mampu,” tuturnya.

Selain itu, guna menekan angka pengangguran, pihaknya selalu mendorong semua perusahaan agar lebih mengutamakan karyawan lokal di Kabupaten Berau.

“Jangan sampai kita menjadi penonton di daerah ini artinya sumber daya kita sudah dieksploitasi. Jika kita hanya menjadi penonton alangkah kasihannya daerah ini,” kata Feri.

Dia menyebutkan, persoalan ini menjadi tanggungjawab bersama sehingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dapat mendesak perusahaan yang ada di Berau untuk lebih memberdayakan tenaga-tenaga lokal serta menciptakan lapangan pekerjaan.

“Saya kira itu penting karena kita memiliki kekayaan alam dengan potensi yang luar biasa di Kabupaten berau,” pungkasnya. (Adv)