HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Lulusan SMK di Kaltim masih alami kesulitan diterima dunia kerja. Penyebabnya adanya jurusan di SMK yang tidak sesuai dengan dunia kerja.
Penyebab lainnya tidak ada kerja sama antara SMK dengan perusahan yang ada. Dan tidak ada sertifikasi kompetensi yang dimiliki lulusan SMK. Kondisi ini terjadi di seluruh Indonesia.
“Menurut data nasional, 60 persen lulusan SMK sulit diterima dunia kerja, termasuk di Kaltim, ” kata Kepala Puslatbang KDOD LAN Kalimantan Mariman Darto, Jumat 12 Maret 2021.
Mariman mencontohkan jurusan di SMK tak sesuai dunia kerja salah satunya jurusan pertambangan yang harus antisipasi sejak sekarang terhadap industri ekstratif tersebut yang akan alami penurunan.
“Ada SMK jurusan pertambangan, sedangkan pertambangan sedang menghabiskan sisanya saja, yang diperkirakan akhir 2022 pertambangan memasuki masa puncak lesunya bisnis pertambangan batu bara, ” jelasnya.
Selain itu, ucap mantan wartawan tersebut, ada juga jurusan jaringan komputer, ini spesifikasi kedepannya masih mau kemana. Ada juga persoalan sertifikasi keahlian yang belum dimiliki lulusan SMK.
“Nah untuk mendapatkan sertifikasi keahlian ini lumayan mahal, sekolah biasanya tidak sanggup, kalau biaya mandiri juga fikir-fikir juga orang tua, ” jelasnya.
Ada juga penyebabnya, pihak sekolah lebih banyak memberi muatan materi, sedangkan untuk praktek lapangan ini sedikit. Misalnya jurusan pertanian sedangkan pertanian sudah mengarah pada mekanisasi penggunaan mesin teknologi.
“Mudahan-mudahan program beasiswa Kaltim Tuntas mampu membantu persoalan tersebut, sehingga lulusan SMK bisa meningkatkan kompetensi, ” jelasnya.
Mariman mengabarkan, Kemendikbud RI bidang layanan pendidikan tinggi wilayah XI Kalimantan sudah memberikan rekomendasi, pendirian sekolah vokasi Akademi pertanian milenia Kukar, yang dalam tahun ini juga izin pendiriannya akan terbit dari Dirjen Dikti.
“Dari 19 syarat pendirian pendidikan tinggi kita sudah memenuhi, ” tambahnya.
Ketua alumni Universitas Muhammadiyah Malang(UMM) Kaltim ini memastikan, sekolah tinggi jurusan agribisnis Holtikultura dan pertanian terapan ini, akan lebih banyak materi praktek pertanian di lahan eks tambang di Desa Mulawarman Kecamatan Tenggarong Seberang.
“Potensi pertanian Kukar dari pengelolaan lahan eks tambang sangat prospek, ini harus dimamfaatkan oleh SDM Kukar, demi menopang IKN baru di Kukar, ” pungkasnya.
Penulis: Andri
Editor: Amin