HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Pada Senin, 27 Juli 2020, hari ini, longsoran tanah basah bercampur batu dan pohon yang menutup satu akses jalan Patimura, Kelurahan Mangkupalas yang juga merupakan penghubung antara Kecamatan Samarinda Seberang dan Kecamatan Palaran, Kota Samarinda dibersihkan oleh pihak UPTD PU Kaltim.
Satu alat berat dan empat unit mobil truk dikerahkan untuk mengangkut material longsoran. Longsor di jalur tersebut terjadi sejak Kamis, 23 Juli 2020 lalu.
“Siang ini, kami upayakan bisa menurunkan alat berat ke lokasi longsoran. Sementara menggunakan satu unit alat berat dan empat unit mobil truk dulu, mengingat beberapa unit alat berat kami masih kami gunakan untuk mengatasi longsoran di area Stadion Utama Palaran dan ada juga alat berat kami yang rusak,” tutur Deden, selaku staf Bina Marga UPTD PU Provinsi Kaltim yang ditemui media ini di lokasi longsor, siang tadi.
Sejak pagi hari, Camat Samarinda Seberang Darmawansyah SE bersama Lurah Mangkupalas Mohammad Noor sudah berada di lokasi longsor jalur trans Kaltim tersebut.
“Kami sudah berkoordinasi dengan PU Provinsi Kaltim sejak hari Jumat lalu terkait peristiwa longsor ini. Baru dapat tanggapan ini, rencananya hari ini akan dimulai pembersihan longsoran. Mengingat ini kan jalur trans Kaltim dan jalur vital penghubung dua kecamatan, jadi kami sangat berharap cepat dilakukan pembersihan,” ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya sudah menyusun sejumlah rencana program untuk mengantisipasi kejadian longsor berulang di sepanjang jalur tersebut.
Di antaranya melakukan penanaman pohon di sepanjang jalur bawah tebing hingga rencana melakukan penurapan. Namun, masih menunggu anggaran karena sebagian terserap untuk penanganan Covid-19.
“Sementara ini kami memasang spanduk tulisan bahaya longsor dulu untuk mengingatkan pengguna jalan agar berhati hati melintas di jalur ini, terutama ketika musim hujan dan malam hari,” katanya.
Lurah Muhammad Noor menjelaskan, dalam kurun waktu bulan Januari sampai Juli 2020 ini sudah terjadi dua kali longsoran di jalur tersebut. Longsor pertama menutup satu lajur jalan dari arah Palaran menuju Samarinda Seberang di bulan Januari 2020.
Kemudian longsor kembali terjadi Kamis 23 Juli 2020 lalu, hanya berjarak kurang dari 150 meter dari lokasi longsor pertama.
“Pertama longsor pas di tikungan Miramar di bulan Januari kemarin. Waktu itu material longsor berupa pasir dari arah tebing yang berada di sisi sebelah kiri dari arah Palaran. Pembersihan material longsor dibantu dari satu perusahaan yang dekat dengan lokasi longsor,” kata Noor.
Longsor yang sekarang ini, sambung dia, mulai Kamis lalu. “Waktu itu hujan deras, kami sudah turun ke lapangan untuk melihat kondisi, karena tidak memiliki alat kami langsung berkoordinasi dengan pihak terkait. Sempat kami bersihkan material longsor waktu itu, pohon besar yang tumbang. Ternyata setelah selesai kami bersihkan, longsoran makin parah, menutup satu jalur,” pungkas Noor.
Penulis: Ningsih