HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Berau, mendorong pemerintah daerah agar lebih serius dalam menggalang upaya meningkatkan nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD). Demi mengurangi ketergantungan fiskal, dan menciptakan kestabilan keuangan daerah.
Ketua Komisi II Bidang Ekonomi DPRD Berau, Atilagarnadi menyebut, bahwa daerah ini sebenarnya tidak kekurangan potensi yang bisa digali untuk mengumpulkan pundi-pundi uang. Namun, perlu keseriusan dan semangat yang tinggi oleh pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi-potensi itu.
“Di mana-mana sebenarnya semangat yang pertama itu adalah meningkatkan pendapatan asli daerah. Dengan memaksimalkan potensi-potensi yang ada,” ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan mengibaratkan, untuk menyelami potensi ekonomi dan pendapatan asli daerah di Berau pada dasarnya tidak sesulit mencari jarum di tumpukan jerami. Peribahasa itu diucapkan untuk menggambarkan betapa besar kekayaan yang dimiliki kabupaten di ujung utara Kalimantan Timur (Kaltim) ini.
Kabupaten Berau, menurutnya, punya potensi luar biasa yang tidak dimiliki banyak daerah di Kaltim maupun Indonesia. Dan semua potensi itu bisa digali dan dimaksimalkan menjadi pemasukan bagi daerah.
Di antaranya, dia membeberkan, Berau punya potensi di sektor pariwisata dengan puluhan objek wisata terkenal. Kemudian, Berau merupakan daerah yang terkenal dengan hasil laut atau perikanannya.
“Di sektor perkebunan, potensi itu tak kalah luar biasanya. Seperti misalnya produk biji kakao dari perkebunan di beberapa kecamatan, yang disebut-sebut punya kualitas terbaik. Lalu, selanjutnya ada perkebunan lada, jahe dan sebagainya,” kata dia.
Belum lagi potensi-potensi di sektor pertanian, peternakan dan termasuk pajak dari sarang dan usaha rumah burung walet.
“Pertanyaannya, di mana dinas terkait dalam membantu pemasaran? Di mana dinas terkait dalam membantu hilirisasi? Perannya pemerintah di mana?,” katanya.
“Maksud saya, coba kita gembleng upaya untuk menggali potensi yang ada ini. Karena kita kaya sekali daerah ini. Mencari potensi yang bisa digali bukan seperti mencari jarum di jerami,” tuturnya menambahkan. (Adv)