HEADLINE KALTIM, BALIKPAPAN – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah pada 9 Desember di tengah pandemi Covid-19 diperkirakan ikut mempengaruhi jumlah partisipasi pemilih yang menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Bahkan, Komisi Pemilihan Umum Kota Balikpapan yang awalnya menargetkan jumlah partisipasi pemilih mencapai 80 persen, merevisi menjadi 77,5 persen. Ini tetap berkaca dengan target pemilu sebelumnya.
Selain dampak pandemi, jumlah partisipasi pemilih pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah sebelumnya, cenderung tidak lebih dari 60 persen.
Ketua Komisioner KPU Balikpapan, Noor Thoha menyampaikan perlunya partisipasi dari seluruh pihak untuk meningkatkan jumlah partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak nanti.
“Karena dalam sejarahnya Pilkada ini tidak pernah sentuh angka 70, bahkan cenderung di bawah 60 persen. Di masa pandemi perlu mukjizat dan dukungan dari seluruh pihak,” ujarnya, Sabtu (13/6/2020).
Pihaknya juga mencoba memanfaatkan kondisi ini sebagai keuntungan dan hal potensial. “Pemilih ditantang cari pemimpin yang brilian atasi permasalahan yang sedang melanda negeri ini. Diajak seperti itu supaya mereka (pemilih) tertarik,” timpalnya.
Maksimalkan Sosialisasi Daring
Komisioner KPU Balikpapan, Syahrul Karim menjelaskan pelaksanaan sosialisasi akan dimaksimalkan menggunakan layanan internet atau daring. Pasalnya, berdasarkan data yang dimiliki KPU Balikpapan, jumlah pengguna internet di Balikpapan tertinggi di Kalimantan Timur.
“Kita susun ulang program sosialisasi agar lebih efektif. Tidak hanya fokus ke penyelenggaraan Pilkada. Kita akan coba fokus sosalisasi lewat media sosial,” ujarnya. (kid)
